TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia AirAsia Extra, maskapai yang terafiliasi Airasia Berhad, kemungkinan besar bakal menerbangi rute Bali-Melbourne setelah mengalami pembatalan pada 27 Desember 2014, karena tidak mendapatkan izin dari otoritas penerbangan Australia (The Australian Civil Aviation Safety Authority/CASA).

Dendy Kurniawan, CEO Indonesia AirAsia Extra, mengatakan kepastian tersebut semakin jelas setelah otoritas penerbangan Australia melakukan pertemuan dengan AirAsia Extra untuk melakukan audit. "Feedback dari Australia cukup positif dan otoritas penerbangan Australia diprediksi bakal mengeluarkan hasil audit akhir bulan ini," katanya kepada wartawan, Senin (23/2/2015).

Dendy menargetkan jika akhir Februari hasil audit dari Australia bisa keluar, maka AirAsia Extra bisa segera terbang pada awal Maret 2015. Namun, lagi-lagi manajemen AirAsia Extra harus menunggu apa hasil audit yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan sipil Australia.

"Hasil audit kan bisa apa saja, tapi kami optimistis bahwa otoritas penerbangan Australia bakal memberikan hasil yang positif sehingga kami bisa segera menerbangi rute Bali-Melbourne," katanya.

Seperti diketahui, penerbangan AirAsia melalui rute baru ini sudah diiklankan sejak beberapa bulan yang lalu. Tapi penumpang kemudian mendapat pesan tertulis pada hari Natal bahwa penerbangan mereka saat libur panjang dan seterusnya dibatalkan, dan mereka bisa terbang ke Bali lewat Kuala Lumpur dengan penerbangan berikutnya.

Rute AirAsia tersebut memakan waktu lebih lama, dari 6 jam menjadi 13 jam. Mereka tiba pada hari berikutnya. Alhasil, para penumpang menyia-nyiakan akomodasi yang telah mereka pesan sebelumnya.

Tiga Tawaran Solusi

Dendy menuturkan, untuk penumpang AirAsia Extra yang sudah terlanjur membeli tiket Bali-Melbourne, maka AirAsia akan menawarkan tiga solusi untuk mengembalikan kepercayaan calkn penumpang.

"Cara pertama yaitu kami akan mengalihkan rute yang Bali-Melbourne menjadi Bali-Kuala Lumpur-Melbourne. Dengan begitu penumpang masih bisa mencapai tujuan yang diinginkan," kata Dendy.

Solusi kedua, kata Dendy, AirAsia X akan memberikan credit shell. Penumpang akan diberikan semacam deposit senilai tiket yang dibeli dan bisa digunakan untuk ke rute berikutnya.

"Sedangkan solusi terakhir yaitu full refund," katanya.