Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Enam Proyek Pemenang Kompetisi Nasional Holcim Awards 2015

Keenam proyek yang berhasil keluar sebagai pemenang, menunjukkan bagaimana konstruksi berkelanjutan tingkatkan taraf hidup

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Enam Proyek Pemenang Kompetisi Nasional Holcim Awards 2015
TRIBUNNEWS.COM/Seno Tri Sulistiyono
olcim Indonesia mengumumkan enam pemenang kompetisi nasional Holcim Awards 2015 di Hotel Menara Peninsula Jakarta. Keenam proyek yang berhasil keluar sebagai pemenang, menunjukkan bagaimana konstruksi berkelanjutan dapat mendorong taraf hidup, perekonomian dengan tetap memelihara lingkungan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holcim Indonesia mengumumkan enam pemenang kompetisi nasional Holcim Awards 2015 di Hotel Menara Peninsula Jakarta.

Keenam proyek yang berhasil keluar sebagai pemenang, menunjukkan bagaimana konstruksi berkelanjutan dapat mendorong taraf hidup, perekonomian dengan tetap memelihara lingkungan.

Juhans Suryantan, Vice President Sales Holcim Indonesia dan ketua panitia kompetisi nasional Holcim Awards mengatakan, setelah penghargaan Holcim Awards 2014 untuk wilayah Regional Asia Pasifik di Jakarta, November lalu, dimana 3 dari 423 proyek di Indonesia telah keluar sebagai pemenang.

Dengan begitu, sebagai bentuk apresiasi, Holcim Indonesia melanjutkan kompetisi regional tersebut dengan memberikan penghargaan kepada 420 proyek yang telah terdaftar lainnya melalui kompetisi skala nasional ini.

"Sebagai penyelenggara, kami merasa bangga melihat antusiasme dan respon yang positif dari para peserta. Kompetisi skala nasional ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada mereka," ujar Juhans, Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Menurutnya, kompetisi nasional Holcim Awards memilih para pemenang dalam dua kategori, yaitu Kategori Utama dan Next Generations.

Dimana, kategori utama diperuntukkan bagi para insinyur, arsitek, kontraktor dan pemilik proyek yang mengaplikasikan konsep konstruksi berkelanjutan pada proyek-proyek yang dibangunnya.

BERITA REKOMENDASI

Sedangkan Next Generations terbuka bagi para mahasiswa dan profesional muda dalam rentang usia 18-30 tahun yang ingin memperkaya ide dan disain mereka dengan konsep konstruksi berkelanjutan.

"Sebanyak 420 proyek yang dievaluasi oleh dewan juri merupakan para peserta dari kompetisi Holcim Awards Regional Asia Pasifik lalu," ucapnya.

Adapun hadiah bagi para pemenang yaitu berupa perjalanan mengunjungi proyek-proyek konstruksi berkelanjutan di Eropa dan Singapura. Kemudian, pemenang juga mendapatkan beasiswa.

Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, Rektor Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dan Guru Besar Departemen Arsitektur Universitas Indonesia selaku Ketua Dewan Juri mengatakan, semua ide dan proyek yang masuk ke dewan juri sangat menarik.

Hal ini menandakan, begitu banyak masyarakat Indonesia yang tertarik mengaplikasikan konsep konstruksi berkelanjutan.

"Ini adalah sebuah kemajuan, kami berharap kedepannya nanti akan ada lebih banyak bangunan yang dapat memberikan nilai lebih kepada masyarakat," ujar Gunawan di tempat yang sama.

Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta, Sri Mahendra yang turut hadir dalam pengumuman pemenang tersebut mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengapresiasi kepada Holcim yang telah mengadakan acara ini.

Sebab, berbagai ide dari masyarakat telah ditampung dan diharapkan ke depan dapat meningkatkan daya saing terhadap dunia luar.

"Saya juga berharap, ini bisa membangun percepatan pembangunan khususnya di DKI Jakarta," ucapnya.

Para pemenang tersebut di antaranya :

Kategori Utama

1. Pusat Pendidikan Lingkungan (Environmental Education Center) di Gunung Kidul, Yogyakarta oleh Yu Sing Liem dan tim dari Akanoma.

2. Reservasi Orangutan (Orangutan Haven) oleh Ian Singleton dan tim dari PanEco Foundation.

3. Beranda Jakarta di Museum Nasional Indonesia oleh Ary Indrajanto dan tim dari Aboday.

Next Generations

1. Pasar Senen Yogya - Pasar Terintegrasi (Integrated Public Market) oleh Pungky Dwi Arfanto, mahasiswa Disain Perkotaan (Urban Design) dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

2. Lingkungan Layak Huni (Livable Autonomous Circle) oleh Ray Prasetya Thamrin dan tim, mahasiswa Arsitektur dari Universitas Indonesia.

3. Pondok Pesantren Panti Asuhan "Hidayatur Rahman" oleh Muhammad Rochim, mahasiswa arsitektur dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas