Tahun ini Grup Salim Bersama Roxas Holdings Bakal Membangun Pabrik Gula
Grup Salim bersama Roxas akan membangun pabrik gula di Indonesia tahun ini.
Editor: Budi Prasetyo
Tahun ini Grup Salim Bersama Roxas Holdings Bakal Membangun Pabrik Gula
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA. Grup Salim tak berhenti-hentinya bermanuver bisnis, baik di dalam negeri mapun di luar negeri. Bahkan, tahun ini, perusahaan yang kini dikelola generasi kedua Keluarga Salim itu, menyiapkan tiga agenda besar.
Pertama, membawa masuk perusahaan gula asal Filipina yakni Roxas Holdings Inc ke tanah air. Sumber KONTAN membisikkan, Grup Salim bersama Roxas akan membangun pabrik gula di Indonesia tahun ini. Ini menyusul, Jumat (27/2/2015) pekan lalu, Grup Salim memperbesar porsi kepemilikan saham di Roxas dari sebelumnya 34% jadi 50,9%.
"Tambahan 16,9% itu senilai US$ 45 juta," kata Paulus Moleonoto, Wakil Direktur Utama PT Salim Ivomas Tbk ke KONTAN, Kamis (5/3).
Transaksi itu menempatkan Salim sebagai pengendali Roxas. Sebab, sebelumnya, Grup Salim pertama kali membeli 34% saham Roxas di November 2013 senilai Rp 658 miliar. Grup Salim masuk melalui First Pacific Co. Ltd. dan Indofood Agri Resources Ltd. Keduanya maju lewat First Pacific Co Ltd.
Sebagai perusahaan terbesar ketiga di Filipina, Roxas punya satu pabrik etanol dan dua pabrik gula di Negros Occidental, dan satu pabrik gula di Batangas. Total kapasitas tiga pabrik gula Roxas mencapai 38.500 ton per hari alias 14,05 juta ton per tahun.
Dengan menjadi pemegang saham mayoritas Roxas, Salim kini punya dua perusahaan gula raksasa, yaitu Roxas dan Indoagri. Pemegang 60,5% saham Indoagri adalah Indofood. Di Indofood, Salim lewat First Pasific punya 50,1% saham.
Agenda kedua adalah merealisasikan akuisisi perusahaan roti di Australia Goodman Fielder Ltd. bersama Wilmar International Ltd. Pada 2 Maret 2015 lalu, Pengadilan Federal Australia merestui transaksi senilai US$ 1,3 miliar itu.
Ketiga, menunda penjualan 52% saham China Minzhong Food Corporation Limited yang rencananya dituntaskan Juni 2015. Sumber KONTAN bilang, calon pembeli tak sreg dengan harga jual US$ 303 juta. Padahal harga itu sudah kena diskon US$ 10 juta.
"Indofood keberatan kalau harga harus diturunkan lagi dan membuka peluang mencari pembeli lain," kata sumber. Untuk dua rencana terakhir, tak ada konfirmasi Grup Salim.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Fransiscus Welirang tak mengelak tapi juga tak mengamini tiga rencana tadi. "Terimakasih infonya. Bila yakin dari sumber terpercaya, silahkan lanjutkan beritanya," ujar dia.(KONTAN/Dityasa H Forddanta )