BI: Pelemahan Rupiah Lebih Terbatas Dibanding Mata Uang Lain
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi, seiring penguatan dolar AS
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi, seiring penguatan dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang dunia.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan pada Maret 2015 secara rata-rata rupiah melemah 2,37 persen (MtM) ke level Rp 13.066 per dolar AS. Secara poin to poin, rupiah terdepresiasi 1,14 persen dan ditutup di level Rp 13.074 per dolar AS.
"Meskipun melemah, depresiasi rupiah lebih terbatas dibandingkan pelemahan mata uang negara emerging market lainnya," kata Tirta di Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Menurutnya, tekanan terhadap rupiah mulai mereda dan mengalami apresiasi sejak pertengahan Maret pasca pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang cenderung mempertahankan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat dan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan BI.
Hal tersebut, kata Tirta, juga sejalan dengan aliran masuknya portofolio asing ke Indonesia yang kembali meningkat pada April 2015, pasca pengumuman hasil FOMC dan pembelian aset oleh European Central Bank (ECB).
"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamentalnya," ucap Tirta.
Berdasarkan kurs tengah BI pada hari ini, rupiah melemah menjadi Rp 12.979 dari posisi sebelumnya Rp 12.945 per dolar AS. Sementara data Bloomberg sore ini, rupiah di level Rp 12.984 per dolar AS.