Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Incar Bisnis Pesawat Tempur, PTDI Gandeng Eurofigter

PT Dirgantara Indonesia berencana menggandeng Eurofighter, produsen jet tempur Tyhpoon asal Eropa.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Incar Bisnis Pesawat Tempur, PTDI Gandeng Eurofigter
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Sejumlah pekerja menyelesaikan bagian dalam saat pembuatan helikopter Super Puma NAS 332 untuk TNI AU di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Selasa (2/7). PT Dirgantara Indonesia sampai tahun 2015 akan menyelesaikan seluruh pesawat dan heli pesanan TNI untuk melengkapi Alutsista negara dengan produk buatan dalam negeri. (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA) 

In

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA. Pabrik pesawat Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) gencar menggalang kerjasama dengan produsen pesawat dari luar negeri. Yang terbaru, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berencana menggandeng Eurofighter, produsen jet tempur Tyhpoon asal Eropa.

Walaupun sudah ada pembicaraan bisnis antar keduanya, Direktur Teknologi & Pengembangan PTDI Andi Alisjahbana bilang, proses kerjasama harus mendapat restu pemerintah.

Maklum, kerjasama dengan Eurofighter tak hanya terkait soal kerjasama produksi, melainkan terkait dengan penjualan pesawat tempur itu juga. "Keputusan ada di tangan pemerintah," kata Andi, Rabu (15/4).

Tahun 2014, petinggi Eurofighter datang ke Indonesia untuk melakukan pendekatan. Mereka datang untuk menawarkan kerjasama berupa final assembly facility kepada PTDI.

Andi bilang, jika restu pemerintah keluar, maka PTDI akan membangun hanggar guna menindaklanjuti kerjasama perakitan komponen pesawat tempur milik Eurofighter tersebut. "Jika pemerintah setuju, kami bangun hanggar" kata dia.

Andi membocorkan, salah satu alasan PTDI bekerjasama dengan Eurofighter adalah, teknologi perusahaan jet tempur itu lebih modern dari kompetitor. Selain itu, Eurofighter mampu mengkombinasikan aneka jenis senjata di pesawat yang diproduksinya. "Typhoon bisa memakai senjata dari Eropa atau dari Amerika Serikat (AS), ini kelebihannya," kata Andi.

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya mendapatkan tawaran dari Eurofighter, sejatinya PTDI juga mendapatkan tawaran serupa dari Sukhoi, perusahaan jet tempur Rusia. Tawaran serupa juga datang dari perusahaan jet tempur Prancis, Dassault Aviation, yang memproduksi pesawat tempur Rafale.

Namun, Andi bilang, meski banyak tawaran yang datang, PTDI memilah mana yang pantas dikerjasamakan. "Akan tetapi, seleksi akhir ada di pemerintah," tambah Andi.

Untuk pertahanan

Andi memastikan, jika kerjasama dengan Eurofighter diteken, maka Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipastikan memakai Typhoon. "Ini untuk menambah senjata TNI Angkatan Udara," jelasnya.

Direktur Eurofighter GmbH Joe Parker membenarkan soal tawaran kerjasama kepada PTDI. "Kami yakin, tawaran itu menarik bagi Indonesia," kata Parker lewat surat elektroniknya.

Ia bilang, ada kemungkinan salah satu jet tempur Eurofighter dirakit di Indonesia. "Jika Eurofighter Typhoon dirakit di Indonesia, jet tempur ini bisa melindungi wilayah kepulauannya," kata Parker.

Bekerjasama dengan perusahaan jet tempur asing bukanlah hal baru bagi PTDI. Sebelumnya, PTDI telah bekerjasama dengan perusahaan jet tempur Korea Selatan untuk mengembangkan jet tempur KFX/IFX. Andy bilang, kerjasama dilakukan untuk mengembangkan teknologi pesawat tempur Indonesia. "Ini untuk masa depan kita," jelas dia. (KONTAN/Benediktus Krisna Yogatama, David Oliver Purba )

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas