Jokowi akan Manfaatkan Uang Pinjaman Asing Warisan SBY
Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memakai pinjaman IMF yang sudah dilakukan era Presiden SBY.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memakai pinjaman IMF yang sudah dilakukan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pinjaman anggaran tersebut sebesar 1 miliar dolar AS baru digunakan 10 persen di zaman kepemimpinan presiden SBY.
"Pinjaman lunak 1 miliar dollar AS lima tahun lalu di era presiden SBY, kalau tidak salah baru 10 persen digunakan," ujar Luhut di Tropical Landscape Summit, Senin (27/4/2015).
Rencananya pemerintah akan menggunakan anggaran pinjaman IMF tersebut untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu pemerintah juga akan menggunakan pinjaman asing itu untuk investasi ekonomi hijau.
"Kita akan menggunakan sisa pinjaman IMF untuk membiayai ekonomi hijau," papar Luhut.
Sebelumnya Luhut mencoba mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi yang menolak tegas pinjaman negara asing. Menurut Luhut yang dimaksud Presiden Jokowi adalah tidak ingin diatur oleh negara asing yang telah meminjamkan dana ke Indonesia.
"Jangan salah mengerti bahwa Presiden tidak terima bantuan dari World Bank. Maksudnya kita tidak mau didikte," ungkap Luhut.
Luhut menambahkan bantuan pendanaan dari asing terutama negara memang masih dibutuhkan di Indonesia. Karena sebagai negara berkembang, Indonesia masih memerlukan tambahan pendanaan.
"Financial support negara maju memang dibutuhkan," kata Luhut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.