TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat laba bersih pada kuartal I 2015 sebesar Rp 4,1 triliun, atau naik 10,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 3,7 triliun.

Pendapatan operasional perseroan (pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya) naik 13,2 persen menjadi Rp 11 triliun dari posisi sebelumnya Rp 9,7 triliun.

‎Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, ditengah kondisi makroekonomi pada saat ini, BCA mampu mencatat kinerja usaha yang solid berkat keunggulannya dalam perbankan transaksi dan posisi likuiditas yang kuat.

"Pertumbuhan aktivitas bisnis telah memperlambat pertumbuhan kredit pada triwulan I 2015 dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2014," kata Jahja di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Jahja merincikan, outstanding portofolio kredit pada akhir Maret 2015 sebesar Rp 335,6 triliun atau tumbuh 5,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kredit ini, disumbang oleh kredit korporasi sebesar 32,5 persen, komersial dan UKM 40,1 persen, serta konsumer 27,4 persen.

"Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) pada Maret 2015 tetap berada pada level yang rendah sebesar 0,7 persen dengan rasio cadangan kerugian kredit sebesar 297,6 persen," ujarnya.