Korsel Berniat Investasi 9,7 Miliar Dollar AS ke Indonesia
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus bergerak untuk mendorong masuknya investasi ke Indonesia.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus bergerak untuk mendorong masuknya investasi ke Indonesia. Kali ini, Kepala BKPM Franky Sibarani melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan untuk menjaring minat investasi dari investor negara tersebut.
Dalam pertemuan dengan investor Korea Selatan di Seoul, Kepala BKPM Franky Sibarani menerima komitmen investasi senilai 9,7 Miliar dollar AS.
“BKPM bekerjasama dengan KBRI Seoul menyelenggarakan pertemuan dengan investor Korea, baik yang sudah existing berinvestasi di Indonesia maupun investor baru yang kita harapkan untuk menanamkan modalnya ke Indonesia,” ujar Franky, Jumat (8/5/2015).
Menurut Franky, komitmen investasi yang muncul dalam pertemuan investor forum terdiri dari industri petrokimia di Banten senilai 4 Miliar dollar AS, industri sintetic natural gas /gasifikasi
batu bara di Provinsi Sumatera Selatan senilai 2,8 Miliar dollar AS dan Provinsi Kalimantan Utara senilai 2,79 Miliar dollar AS, dan industri sweetener (high fructose) di Jawa Timur senilai dollar AS 0,07 Miliar.
Selain itu Korsel juga berniat membangun power plant di Jawa Timur senilai 0,03 Miliar dollar AS, industri makanan ternak di Jawa Timur senilai 0,037 Miliar dollar AS, dan industri farmasi di Jawa Barat senilai 0,02 Miliar dollar AS.
“Dalam pertemuan tersebut, terlihat bahwa minat investor Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia cukup besar," ungkap Franky.
Sebagai tindak lanjut BKPM akan terus mengawal, memfasilitasi dan menindaklanjuti minat investasi tersebut hingga menjadi komitmen dan terealisasi. Salah satu fasilitasi yang dilakukan BKPM melalui peningkatan koordinasi pemerintah, baik dari Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga terkait) maupun Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota).
"Hal itu untuk meminimalisir hambatan dalam proses realisasi investasinya,”ujar Franky.
Korea Selatan yang memanfaatkan peluang-peluang investasi yang ditawarkan oleh pemerintah baru, seperti: Hydro power plant di Lampung dengan kapasitas 2 x 45MW dan 1 x 55 MW serta industri garmen di Jawa Tengah yang akan menyerap tenaga kerja 4000 orang.