Dipertanyakan, Banyak Pasar Tradisional Terbakar Akhir-akhir Ini
Menurut Abdullah banyak sekali pasar-pasar tradisional yang sudah menjadi ikon, kini terbakar.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah harusnya malu bicara ekonomi kerakyataan dengan kondisi hanya tinggal memiliki satu pasar ikonik tradisional.
Pasar tersebut adalah pasar Bringharjo di Yogyakarta.
Demikian dikatakan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Menurut Abdullah banyak sekali pasar-pasar tradisional yang sudah menjadi ikon, kini terbakar.
Bahkan jangka waktu terbakarnya berdekatan. Sebut saja pasar kelewer di Solo, pasar Senen dan Johar di Jakarta dan terkahir pasar Lembang.
Menurut Abdullah, persoalan kebakaran tersebut karena salah kelola. Banyak kasus yang ditemukan pihaknya, pengelola pasar tetap mengizinkan pedagang untuk membuka lapak dagangan seenaknya, padahal kuotanya sudah penuh.
Akibatnya pasar terlalu padat dan instalasi listrik pun berantakan.
"Kami pun berani mengatakan kalau sulit mengatakan pasar tidak sengaja dibakar. Isu revitalisasi pasti ada kebakaran. Kami menduga kuat pemda atau investor besar terlibat," kata Abdullah.
Karena itu, pihaknya sedang menjalankan program darurat kebakaran pasar. Akan diadakan rapat akbar pasar tradisonal seluruh Indonesia untuk melakukan sosialisasi ronda membuat pasar bersih dan intalasi listrik yang rapi.
"Pemerintah harusnya malu, pasar ikonik tradisonal tinggal Bringharjo Jogja. Jangan ada lagi pasar terbakar," kata Abdullah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.