Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Pedagang di Cibinong Bantah Ada Beras Seharga Rp 6.500 Per Kilogram

Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran mendapati harga beras di tingkat pedagang berada di kisaran Rp 6.500-Rp 7.200 per kilogram (kg).

Editor: Sanusi
zoom-in Pedagang di Cibinong Bantah Ada Beras Seharga Rp 6.500 Per Kilogram
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, mengecek pasokan beras di Gudang Divre Bulog DKI Jakarta-Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel serta Menteri Koperasi dan UKM AA Ngurah Puspayoga berkunjung ke Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran mendapati harga beras di tingkat pedagang berada di kisaran Rp 6.500-Rp 7.200 per kilogram (kg).

Padahal, harga di tingkat petani tentu lebih rendah dari itu. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras adalah Rp 7.300 per kg.

Namun, para pedagang beras di Pasar Cibinong membantah keterangan Mentan Amran. Lina Husen, pemilik Toko Beras Teguh Jaya Pasar Cibinong mengatakan, yang betul harga beras di kiosnya adalah Rp 6.500/liter atau setara dengan Rp 8.125 per kg. “Tidak ada beras seharga itu (Rp 6.500 per kg),” kata Lina, Jumat (22/5/2015).

Menurut Lina, media massa salah mengartikan ketika Menteri Pertanian berkunjung ke Pasar Cibinong, termasuk berkunjung tokonya. Saat itu Menteri Pertanian bertanya tentang harga beras termurah. Menjawab pertanyaan tersebut, Lina langsung menunjuk beras premium yang memang tertulis “Rp 6.500”.

“Namun ada yang salah mengartikan. Disangka itu harga per kilogram. Padahal itu harga per liter, karena kami tidak menjual eceran dengan satuan kilogram. Selain itu, jika kami jual per karung, harganya Rp 380.000 per karung,” kata Lina.

Lina menambahkan, beras tersebut langsung dibeli dari Karawang. Jika dihitung modal per kilogram sebesar Rp 7.200. Itu belum termasuk ongkos panggul yang besarnya Rp 12.000 per karung dan ongkos kirim sebesar Rp 1 juta per truk untuk kapasitas 10 ton. “Jadi, secara hitung-hitungan saja, kami tidak mungkin menjual dengan harga Rp 6.500 per kg," katanya.

Berita Rekomendasi

Yang perlu diingat, kata Lina, bahwa beras yang dibeli dengan harga Rp 7.200 per kg itu bukan beras dengan kualitas medium. Beras tersebut termasuk beras berkualitas rendah dan kurang bagus. Selain banyak pecah, juga kadar air yang masih tinggi, sekitar 25 persen. Tak heran, bila beras itu dihargai di bawah HPP seperti diatur dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2015.

“Ini beras basah tapi masih ada pembeli yang mencari karena harganya memang lebih murah,” katanya. Sedangkan untuk beras dengan kualitas baik, Lina menjual dengan harga bervariasi antara Rp 8.800 hingga Rp 9.900 per liter.

Tanto Gunawan, pemilik Toko Beras Tani Jaya di Pasar Cibinong juga berpendapat sama. Menurutnya, tidak ada harga beras Rp 6.500 per kg. Dan sama seperti Lina, dia pun menjual beras termurah seharga Rp 6.500 per liter. “Ya, seperti ini kualitasnya. Masih agak basah,” katanya.

Menurut Tanto, harga beras menjelang Ramadan relatif stabil. Tidak ada gejolak harga yang signifikan yang membuat pembeli resah. “Saya pikir sekarang aman-aman saja. Harga terjaga dan omzet kami juga stabil,” kata Tanto.

Jumlah tersebut, menurutnya sama dengan hari-hari sebelumnya. Bahkan, maraknya pemberitaan beras plastik tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen. "Pembeli tetap datang kemari, karena mereka percaya bahwa kami tidak mungkin menjual beras tiruan seperti itu,” katanya.(Noverius Laoli)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas