Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mentan: Beras Plastik Hanya Isu

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengimbau masyarakat agar tidak khawatir mengonsumsi beras dalam negeri.

Editor: Sanusi
zoom-in Mentan: Beras Plastik Hanya Isu
DOK. KEMENTAN
Mentan Amran Sulaiman saat berkunjung ke pameran produk pertanian di Sulawesi Utara, Rabu (27/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengimbau masyarakat agar tidak khawatir mengonsumsi beras dalam negeri.

Dirinya menyatakan bahwa tidak ada beras sintesis atau beras plastik yang beredar di Indonesia.

Hal tersebut dia sampaikan menyusul hasil tes laboratorium Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Polri, serta BPOM terhadap beras yang diindikasikan mengandung bahan plastik dan hasilnya negatif. Beredarnya beras plastik tersebut sempat menghebohkan masyarakat.

"Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat Indonesia agar tak khawatir mengonsumsi beras. Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada beras plastik beredar di Indonesia," ujar Mentan dalam kunjungan kerja di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (27/5/2015).

Menteri mengatakan, adanya beras plastik beredar di Indonesia hanyalah isu. Dia berharap masyarakat tidak takut membeli beras di pasaran.

"Isu yang beredar tentang adanya beras sintetis itu hanya membuang energi kita, karena kenyataannya itu tidak benar. Semua yang dilaporkan terindikasi beras plastik telah diuji, baik oleh Kementan, Kemendag, BPOM, Polri maupun semua yang berkompeten. Semua menyatakan negatif," ujarnya.

Bahkan, lanjut Menteri, hasil penelitian laboratorium oleh Sucofindo Bekasi yang sebelumnya mengakui adanya beras mengandung plastik, namun setelah diuji sekali lagi, ternyata negatif.

Berita Rekomendasi

"Jadi, masyarakat jangan khawatir mengonsumsi beras di pasar atau supermarket. Beras di Indonesia aman, tidak mengandung plastik," jelasnya.

Menteri menambahkan, ada hikmah bisa diambil dari mencuatnya isu beras sintetis tersebut. Hikmah itu adalah harus lebih mencintai produk dalam negeri dan membeli produk petani lokal.

"Mari sama-sama melindungi produk Indonesia dan petani di negara ini. Konsumsi beras petani kita, cintai produk dalam negeri," katanya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas