Matahari Genjot Ekspansi Gerai Saat Penjualan Lesu
Sebagai gambaran, sejak awal tahun hingga awal Juni ini, Matahari Department Store sudah membuka tujuh gerai baru
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di saat industri ritel mengeluhkan penjualan lesu, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) justru menggeber ekspansi bisnis mereka sejak awal tahun. Ritel milik Grup Lippo itu memastikan akan menyelesaikan pembukaan sembilan gerai baru pada semester I-2015.
Sebagai gambaran, sejak awal tahun hingga awal Juni ini, Matahari Department Store sudah membuka tujuh gerai baru. Dus, jumlah gerai Matahari kini menjadi 138 gerai.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Matahari Miranti Hadisusilo bilang, Matahari akan membuka dua gerai lagi dalam waktu dekat. "Kami akan membuka gerai di Lombok pekan depan, kemudian di Jambi," jelasnya kepada KONTAN, Jumat (12/6).
Lokasi gerai baru Matahari tahun ini antara lain Singkawang, Bau Bau, Kupang, Karawang, dan Yogyakarta. Selain di daerah, Matahari juga memperkuat bisnisnya di Jakarta dengan cara membuka gerai di Pasaraya Manggarai dan Pasaraya Blok M melalui kerjasama strategis.
Miranti bilang, Matahari memang sengaja mengebut pembukaan gerai sebelum hari raya Lebaran. Pertimbangannya, momen Lebaran bisa menyumbang 30% penjualan sepanjang tahun. Tidak heran apabila selain membuka gerai, Matahari juga menyiapkan bazaar di sejumlah titik menjelang Lebaran.
Asal tahu saja, Matahari berencana membuka 12 hingga 15 hingga gerai baru tahun ini, lebih banyak daripada penambahan gerai sepanjang tahun lalu yang hanya sembilan gerai. Berarti, Matahari tinggal mengejar pembukaan tiga hingga lima gerai lagi di semester II-2015.
Mengingat ekspansinya yang agresif di awal tahun, Matahari juga sudah menyerap belanja modal sebesar Rp 300 miliar dari total alokasi belanja modal tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Adapun masing-masing gerai bisa menelan investasi sekitar Rp 30 miliar–Rp 40 miliar.
Meski ekspansif, Miranti enggan memerinci target pendapatan Matahari tahun ini. "Yang jelas, kami berharap pertumbuhan yang lebih tinggi dari tahun lalu," ujarnya.
Jika tahun lalu Matahari mencetak peningkatan pendapatan sebesar 17,48% menjadi Rp 7,93 triliun, dengan asumsi pertumbuhan yang sama, berarti pendapatan Matahari tahun ini bisa menyentuh kisaran Rp 9,32 triliun.
Miranti juga tidak menyebutkan berapa besar target laba bersih 2015. Sebagai gambaran, laba bersih Matahari tahun lalu naik 23,48% menjadi Rp 1,42 triliun.
Sampai dengan kuartal I-2015, Matahari sudah mengantongi pendapatan Rp 1,62 triliun atau naik 9,46% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan dari gerai yang sama sebenarnya tidak terlalu tinggi, hanya 5,4%. Namun perusahaan ini mencatatkan lonjakan laba bersih 50,25% menjadi Rp 184,97 miliar.
Menurut Miranti, perusahaannya mendulang laba dengan cara meningkatkan produktivitas gerai per meter persegi (m²). Manajemen LPPF juga menekan biaya bunga, salah satunya dengan cara mengoptimalkan belanja modal dari kas internal ketimbang menggunakan utang bank. (Adisti Dini Indreswari)