Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Telkom: Tukar Guling Saham dengan TBIG Pilihan Tepat

Menteri BUMN Rini M Soemarno memberikan kebebasan bagi Telkom melakukan aksi korporasi

Penulis: Sanusi
zoom-in Telkom: Tukar Guling Saham dengan TBIG Pilihan Tepat
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tetap menyakini tukar guling saham (share swap) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dalam rangka monetisasi PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) adalah pilihan tepat.

"Kami ingin membesarkan bisnis menara. Metodenya bisa buy atau build. Kita lihat mana yang memberi nilai tertinggi, ketepatan dan juga kepastian. Sejauh ini kami yakin dengan pola share swap itu pilihan yang tepat,” tegas Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo, di sela acara buka puasa bersama dengan Menteri BUMN Rini M Soemarno, kemarin.

Diungkapkannya, batas akhir Conditional Share Exchange Agreement (CSEA) pada akhir Juni 2015.

“Kita lihat saja nanti prosesnya, sekarang semua sedang dievaluasi. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah permintaan persetujuan dari dewan komisaris. Jangan berandai-andai ada yang menolak, kalau kami fokusnya proses governance-nya diikuti. Nanti soal ada penolakan atau persetujuan itu kewenangan dewan komisaris. Tugas kita memberi usulan berupa disetujui, dikomentari, diubah, apapun itu terserah. Pokoknya kita (manajemen) sudah memberikan yang terbaik,” tegasnya.

Indra menambahkan, Menteri BUMN Rini Soemarno selaku kuasa pemegang saham Telkom selalu dalam posisi bahwa transaksi ini merupakan kewenangan manajemen.

"Aturannya kan begitu. Menteri tidak boleh intervensi pada yang sifatnya merupakan murni aksi korporasi. Paling hanya memberikan arahan sesuai dengan kewengan yang menjadi porsi kementerian," katanya.

Pada kesempatan sama, Menteri BUMN Rini M Soemarno memberikan kebebasan bagi Telkom melakukan aksi korporasi.
"Apapun nanti itu mau batal atau tidak, kita kan harus hormati proses. Nanti kalau pada pembatalannya harus melalui proses yang benar. Kita beresin semua dokumentasinya," katanya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Analis dari Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan dalam kajian terbarunya mengakui semua investor menanti tuntasnya transaksi yang bisa menjadi katalis bagi kedua emiten itu.

Dalam catatan, berdasarkan kajian sejumlah analis jika Mitratel dikembangkan sendiri oleh Telkom tak memberikan profitabilitas maksimal dengan tenancy ratio yang rendah dibandingkan pemain menara sejenis yang ada di bursa saham.

Seandainya dipilih aksi IPO hanya bisa menghasilkan nilai Rp 5,5 triliun-Rp 5,9 triliun sedangkan jika back door listing dengan Tower Bersama bisa menghasilkan nilai Rp 11,4 triliun diluar beberapa keuntungan

Dalam transaksi ini, Telkom akan melepas sahamnya di Mitratel secara bertahap kepada Tower Bersama dengan cara share-swap. Tower Bersama akan menguasai 100 persen saham Mitratel dengan kompensasi Telkom memiliki 13,7 persen saham TBIG. Secara bertahap, Telkom bisa menambah sahamnya dengan beberapa syarat. Proses transaksi ini telah bergulir sejak 2014.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas