TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalan Tol Semarang-Solo sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Jawa memiliki arti strategis bagi perkembangan jaringan jalan dalam skala regional.

Seiring perkembangan wilayah Provinsi Jawa Tengah yang cukup pesat maka Semarang sebagai Ibukota Provinsi memiliki peran besar mendorong kegiatan perekonomian.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat daerah Jawa khususnya Jawa Tengah maka dibangunlah Jalan tol Semarang-Solo dengan panjang total 72,64 km yang dikelola oleh PT Trans Marga Jateng.

Perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (BUMD) mempunyai nilai kerja sama Rp 7,3 triliun untuk membangun jalan tol sekaligus mendorong perekonomian di Jawa Tengah.

"Diharapkan jalan tol Semarang-Solo mampu memperlancar jalur ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya. Seperti dari Ungaran yang merupakan daerah industri utama di Jawa Tengah," ujar Corporate Secretary Jasa Marga David Wijayanto, Senin (29/6/2015).

Saat ini, kata David, banyak kendaraan-kendaraan besar dari daerah ini sering terhambat oleh kemacetan.

Hal ini disebabkan banyaknya kendaraan yang melintas di jalan provinsi antara Ungaran ke Semarang.

"Karena banyaknya kendaraan besar yang terhambat, mengakibatkan kemacetan di daerah ini jadi semakin parah," ungkap David.

Ke depan, kata David perseroan juga akan terus melakukan pengembangan perusahaan dengan menambah jalan tol.

Salah satu caranya mengikuti tender yang diselenggarakan Pemerintah, dan mengakuisisi jalan tol yang tidak dikerjakan investor lama.

"Dengan memberikan inisiatif usulan kepada Pemerintah (terkait jalan tol)," kata David.