Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Industri Keuangan Diminta Waspadai Krisis Yunani

OJK meminta pelaku industri keuangan untuk mewaspadai dampak dari krisis Yunani karena tidak dapat diprediksi hingga kapan akan berlangsung.

Editor: Sanusi
zoom-in Industri Keuangan Diminta Waspadai Krisis Yunani
Kompas.com
Seorang pria tunawisma tidur berselimutkan kardus di pelataran sebuah toko yang tutup di pusat kota Athena, Yunani. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta pelaku industri keuangan untuk mewaspadai dampak dari krisis Yunani karena tidak dapat diprediksi hingga kapan akan berlangsung.

"Ini kan dampaknya global, saya optimistis hanya bersifat temporer, tapi memang perlu diantisipasi seberapa lama temporernya. Itu kita terus berjaga-jaga dan minta pada pengelola industri keuangan untuk mewaspadai dampak ini," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Rabu (7/7/2015).

Ia mengatakan, standar prosedur untuk mengantisipasi hal tersebut masih sama, yakni menjaga pasar secara dekat dan meminta semua industri keuangan berupaya memitigasi apa yang terjadi.

Selain itu, ia menekankan pentingnya mengelola risiko dengan baik dalam menghadapi kondisi ini.

Muliaman mengatakan, perbankan Indonesia tidak akan mengalami kesulitan likuiditas akibat kasus gagal bayar Yunanai karena kondisi itu disebabkan ekspektasi global terhadap apa yang terjadi di Yunani.

Dia berharap pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada semester II 2015 ini dengan penyerapan belanja negara.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio juga mengkhawatirkan dampak negatif bagi psikologis investor karena krisis Yunani.

Berita Rekomendasi

"Kondisi pasar modal yang cenderung bergejolak saat ini ditengarai oleh Yunani. Sejauh ini, bursa saham Tiongkok sudah turun sekitar 30 persen, bagi saya dampak Tiongkok itu yang lebih menakutkan," ujar Tito.

Kendati demikian, ia meyakini dampak negatif Yunani hanya bersifat jangka pendek bagi investor di dalam negeri karena kinerja perusahaan tercatat atau emiten masih relatif positif meski perekonomian sedang melambat.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas