NYSE Lumpuh Bukan karena Serangan Siber
Setelah hampir empat jam mengalami suspensi dan menutup perdagangan saham, aktivitas di New York Stock Exchange kembali berjalan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Setelah hampir empat jam mengalami suspensi dan menutup perdagangan saham, aktivitas di New York Stock Exchange kembali berjalan. Suspensi yang disebabkan gangguan teknis itu kembali dibuka pukul 15.10, setelah sempat suspend pada 11.32.
Dilansir dari Reuters, Kamis (9/7/2015), otoritas NYSE mengatakan bahwa suspensi disebabkan masalah teknis internal. NYSE membantah ada serangan siber yang menyebabkan perdagangan di bursa saham yang beralamat di Wall Street itu terganggu.
"Ini bukan hari yang baik dan saya tidak merasa nyaman atas apa yang dialami konsumen kami akibat gangguan itu," kata Presiden NYSE Thomas Farley kepada CNBC yang diwawancara saat suspensi berlangsung.
Pelaku perdagangan saham mengaku tidak khawatir dengan suspensi itu. Sebab, masih ada 11 pasar saham yang beroperasi seperti biasa, termasuk Nasdaq yang juga berlokasi di New York. Dengan menurunnya nilai saham di China dan krisis utang Yunani, sejumlah pelaku perdagangan saham memang sempat khawatir suspensi yang terjadi di NYSE akan berdampak kepada perdagangan global.
Gedung Putih bersuara
Suspensi yang dialami NYSE ikut membuat Gedung Putih bersuara. Dugaan adanya serangan siber memang sempat beredar, mengingat, dalam waktu yang berdekatan, situs Wall Street Journal yang beralamat di wsj.com juga mengalami gangguan. Gangguan pun dialami maskapai United Airlines.
Gedung Putih membantah ada aktor intelektual yang menyebabkan gangguan teknis di bursa saham yang menangani 6,12 persen volume perdagangan saham di AS. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest juga mengatakan, pemerintah federal sudah bekerja sama secara efektif dengan otoritas NYSE
Sedangkan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda terjadi "aktivitas malicious (serangan virus)" dari gangguan yang dialami NYSE. Begitu pula dengan gangguan yang dialami United Airlines, yang disebut bukan karena serangan siber.
Hingga saat ini, pihak otoritas NYSE belum memberikan keterangan resmi mengenai detail penyebab suspensi.(Bayu Galih)