Kebutuhan Duit Lebaran Melonjak
Ekonomi yang tengah lesu tak mampu meredam euforia masyarakat menyambut momen penuh berkah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ekonomi yang tengah lesu tak mampu meredam euforia masyarakat menyambut momen penuh berkah. Tengok saja, hingga pekan ketiga bulan Ramadan, permintaan uang tunai semakin tinggi.
Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga akhir pekan lalu atau per 10 Juli 2015, suplai uang tunai yang keluar dari brankas bank sentral telah mencapai Rp 99 triliun. Arus duit keluar atau outflow tersebut setara dengan 79% dari perkiraan kebutuhan uang Lebaran tahun ini yang sebesar Rp 119 triliun-Rp 125,2 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara memperkirakan, kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri 1436 Hijriah ini diperkirakan lebih tinggi ketimbang tahun kemarin. Tirta merinci, arus keluar duit sebesar Rp 61 triliun beredar di pulau Jawa.
Dari jumlah Rp 61 triliun itu, sebesar 29%-30% atau sekitar Rp 18,3 triliun beredar di ibukota Jakarta. Kemudian, uang tunai yang beredar di Sumatera mencapai Rp 20 triliun. Sementara kebutuhan uang tunai di Bali dan Indonesia Timur telah mencapai Rp 11 triliun.
Daerah yang mengalami permintaan uang tunai paling minim adalah Kalimantan atau sebesar Rp 7 triliun. "BI perkirakan, uang yang akan ditarik dan beredar di pulau Jawa sampai dengan selesai Lebaran mencapai Rp 76 triliun," jelas Tirta Segara kepada KONTAN, pekan lalu.
Topang ekonomi
Tirta menambahkan, dengan tambahan dana tunai Rp 99 triliun, total uang tunai atau uang kartal yang beredar di masyarakat saat ini mencapai Rp 569 triliun. Dana jumbo ini dipastikan turut menopang ekonomi nasional. Tapi, besaran dampaknya belum bisa diketahui.
"Ada dorongan konsumsi yang mendorong peningkatan kegiatan ekonomi dan inflasi yang meningkat," ungkap Tirta. Asumsi BI, efek ekonomi Lebaran terasa besar di pulau Jawa lantaran mengalami kebutuhan uang tunai yang paling jumbo.
Yang pasti, kebutuhan dana tunai Lebaran mendongkrak aktivitas perbankan. Direktur Bank Central Asia (BCA) Suwignyo Budiman, bilang, permintaan uang tunai Lebaran banyak terjadi di Jakarta dan kota-kota besar. "Jakarta masih dominan dalam permintaan pasokan uang tunai BCA karena untuk dibawa pulang kampung," terang dia.
BCA menyiapkan pasokan dana Rp 38 triliun selama dua pekan jelang Lebaran. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan pasokan uang tunai pada Idul Fitri tahun lalu yang sebesar Rp 44 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank Negara Indonesia (BNI) Tribuana Tunggadewi mengatakan, BNI menyiapkan dana sebesar Rp 60 triliun atau tumbuh 10% ketimbang kebutuhan Lebaran tahun 2014. Dana tunai itu disebar di mesin ATM BNI
Senada, Direktur Bank OCBC NISP Rama P Kusumaputra mengatakan, pihaknya menyediakan pasokan dana tunai sebanyak Rp 1,5 triliun di Lebaran tahun ini, naik 20%-30% secara tahunan (year on year/yoy).
Bank Sinarmas juga mengalami lonjakan permintaan uang tunai. Tiga pekan Ramadan berlalu, suplai uang tunai Bank Sinarmas meningkat hingga 40% dari bulan-bulan biasanya. Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan, frekuensi pasokan uang tunai di ATM pun meningkat. (Christine Novita Nababan/Dea Chadiza Syafina/ Galvan Yudistira)