Suku Bunga KUR Turun, BNI Perketat Pemberian Kredit
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ingin adanya penurunan suku bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ingin adanya penurunan suku bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini tingkat suku bunga berada di angka 12 persen, namun pemerintah berencana menurunkan menjadi sembilan persen.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Achmad Baiquni mendukung keinginan pemerintah dalam meringankan suku bunga. Namun Baiquni menegaskan akan memperketat pemberian kredit KUR, agar tidak menambah jumlah Non Performing Loan (NPL).
"Kita siapkan SDM yang handal, bagaimana mengevaluasi debitur yang usahanya layak tapi belum bankable," ujar Baiquni, Senin (13/7/2015).
Baiquni menjelaskan pemberian KUR ke depannya akan mengikuti prioritas yang diminta oleh pemerintah. Dalam hal ini sektor pertanian menjadi pilihan utama pemberian kredit murah, terutama bagi para petani.
"Kita akan lihat sektor prioritas pemerintah ada di pertanian, fokus pemberian kredit kita di sana," ungkap Baiquni.
Baiquni mengaku akan terjadi penurunan laba jika suku bunga diturunkan. Kendati demikian perseroan tetap menggenjot dan mensosialisasikan kredit KUR, terutama sasarannya pengusaha mikro kecil menengah yang layak namun belum memiliki akses perbankan.
"Penurunan (laba) pasti ada, tapi bagaimana bisa mengakses perbankan yang belum bankable," kata Baiquni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.