Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Australia Kecewa Indonesia Kurang Impor Sapi, Menteri Gobel Tanggapi Santai

Mendag menegaskan bahwa pemerintah akan terlebih dahulu melihat stok sapi dalam negeri.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Australia Kecewa Indonesia Kurang Impor Sapi, Menteri Gobel Tanggapi Santai
Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel di Istana Negara Jakarta, Rabu (20/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Australia sudah menyatakan kekecewaannya terkait rencana pemerintah Indonesia yang akan melakukan pengurangan kuota impor sapi Australia untuk kuartal ketiga Juli-September 2015. Namun, Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel menanggapi santai sikap pemerintah Australia itu.

Saat ini kata dia, pemerintah Indonesia sedang melakukan evaluasi impor sapi sembari menghitung jumlah stok yang ada di dalam negeri. "Kebijakan kita impor sapi itu adalah yang terakhir (kalau stok kurang). Saat ini kita sedang evaluasi stok (sapi) yang ada di dalam negeri. (Impor sapi) yang 50.000 ini adalah kebutuhan saat ini. Nanti (setelah evaluasi) bisa saja lebih (dari 50.000 yang akan di impor) karena saat ini sedang kita evaluasi," ujar Rahmat Gobel di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Rabu (15/7/2015).

Meski belum memastikan apakah jumlah sapi impor asal Australia tersebut akan ditambah atau tidak, Mendag menegaskan bahwa pemerintah akan terlebih dahulu melihat stok sapi dalam negeri. Menurut Rahmat, apabila ternyata stok sapi dalam negeri kurang, pemerintah pasti akan menambah impor sapi tersebut. "Karena harga sapi impor juga tinggi juga kan, makanya kita evaluasi (jumlah impor sapi dari Australia). Kalau (stok sapi) kurang pasti kita impor, kalau cukup ngapain kita impor coba," kata Rahmat.

Sebelumnya, seperti dilansir Australia Plus ABC, kalangan industri ternak sapi di Australia Utara mengatakan telah mendapat informasi bahwa pemerintah Indonesia akan menerbitkan izin impor hanya untuk 50 ribu ekor sapi Australia untuk kuartal ketiga 2015. Sebagai perbandingan, pada kuartal kedua April-Juni 2015, Indonesia mengizinkan impor 250 ribu ekor sapi Australia. Sedangkan pada kuartal pertama 2015 angkanya 75 ribu ekor.

Juru bicara Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce menanggapi kabar tersebut dengan menyatakan bahwa pemerintah Australia menghormati keputusan Indonesia, namun tetap merasa kecewa jika hal itu benar.

Sementara itu, CEO Asosiasi Eksportir Ternak Australia (ALEC) Alison Penfold mengatakan kabar tersebut sangat mengejutkan kalangan industri."Jumlahnya jauh di bawah harapan kami dan harapan kalangan importir di Indonesia sendiri," kata dia.

Alison Penfold mengatakan pihaknya yakin bahwa pengurangan ini tidak ada kaitannya dengan isu lain, misalnya kebijakan pemerintah Australia yang mencegat dan memulangkan perahu pencari suaka kembali ke perairan Indonesia."Hal ini semata-mata berkaitan dengan masalah produksi sapi di Indonesia. Jadi isunya adalah masalah pasokan sapi," ucap dia.

BERITA REKOMENDASI

Penulis : Yoga Sukmana

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas