Pascarusuh di Blok Cepu, Proyek Banyu Urip Dihentikan Sementara
Erwin menceritakan saat ini situasi terkendali dan sedang dipantau.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto memaparkan situasi pekerjaan di area EPC 1 dan EPC 5 Blok Cepu berhenti sementara waktu. Hal ini menyusul insiden kerusuhan yang terjadi akibat pkerja subkontraktor yang dipekerjakan melalui Tripatra-Samsung, mengamuk karena tidak diberi izin pulang.
"Dihentikan dan produksi dari lokasi sekitar insiden dihentikan sementara," ujar Erwin kepada Tribunnews.com, Minggu (2/8/2015).
Erwin menceritakan saat ini situasi terkendali dan sedang dipantau.
Keselamatan dan keamanan pekerja dan fasilitas adalah prioritas utama pihak Exxonmobil, karena itu sedang dilakukan pemeriksaan semua pihak.
"Kami sedang berkoordinasi erat dengan Tripatra-Samsung, kontraktor EPC 1, polisi dan pihak pemerintah. Investigasi sedang berjalan saat ini," ungkap Erwin.
Mengenai tingkat kerusakan sedang dikaji. Kajian awal menunjukkan sedikit atau tidak ada dampak terhadap fasilitas Proyek Banyu Urip. Sedangkan pekerjaan konstruksi EPC 1 dan kegiatan commissioning akan dilanjutkan kembali bila keadaan sudah aman untuk dilakukan.
"Aktivitas di EPC 5 diharapkan dimulai kembali secepatnya," kata Erwin.