TRIBUNNEWS.COM, PUERTO RICO - Dapat dikatakan, Puerto Rico kini menjadi 'Yunani-nya Amerika'. Pulau ini mengalami gagal bayar atawa default atas utangnya untuk kali pertama di sepanjang sejarah pada Senin (3/8/2015).

Ini sejumlah informasi mengenai krisis utang Puerto Rico:

- Puerto Rico kini mengalami default, di mana mereka hanya mampu membayar 628.000 dolar AS dari total utang 58 juta dolar AS yang jatuh tempo kemarin. Ini menandakan default pertama dalam sejarah Puerto Rico.

- Secara total, nilai utang Puerto Rico kepada krediturnya mencapai 70 miliar dolar AS. Gubernur Puerto Rico Alejandro Garcia Padia mengatakan, pemerintah tidak dapat membayar seluruh utangnya. Dia juga bilang, ekonomi Puerto Rico saat ini mengalami 'kematian spiral'. Dia kemudian membentuk tim khusus untuk merumuskan strategi ekonomi pada akhir musim panas ini.

- Puerto Rico mengalami krisis utang karena pemerintah menggunakan banyak dana dalam beberapa tahun terakhir di tengah perlambatan ekonomi mereka.

- Pulau ini seharusnya membayar total utang 483 juta dolar AS pada Senin lalu. Sejumlah pengamat memprediksi, Puerto Rico akan membayar seluruh utangnya itu, kecuali utangnya kepada Public Finance Cooperation senilai 58 juta dolar AS.

- Rakyat biasa Puerto Rico menjadi pihak yang paling menderita atas terjadinya default ini, bukan Wall Street. Sebab, kebanyakan pemegang utang dari Public Finance Cooperation adalah warga biasa melalui bank kredit di negara tersebut.

- Saat ini, kondisi ekonomi Puerto Rico sangat memprihatinkan. Angka pengangguran di level 12 persen, lebih tinggi dua kali lipat dari Amerika Serikat yang saat ini berada di level 5,3 persen.

- Terjadi eksodus besar-besaran saat ini. Sekitar 10.000 warga Puerto Rico meninggalkan pulau ke Amerika Serikat untuk mencari kerja dan stabilitas.

- Pemerintahan Obama belum memiliki rencana untuk memberikan dana talangan (bailout) kepada Puerto Rico.(Barratut Taqiyyah)