Dampak Kekeringan, Harga Cabai Semakin Mahal
Harga cabai mahal karena beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan sentra produksi mengalami kekeringan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah sayur mayur 'ganti harga' justru pasca Lebaran. Penyebabnya, beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan sentra produksi mengalami kekeringan.
Kenaikan harga dikeluhkan sejumlah pedagang pasar becek. Salah satunya pedagang di Pasar Warakas, Jakarta Utara, Sumini. Menurut Sumini, kenaikan harga terjadi di hampir seluruh komoditas seperti cabai rawit merah, cabai keriting, bayam, bawang daun, lada, serta bawang putih.
Kenaikan paling tinggi terasa pada komoditas cabai rawit merah. Sejak tiga pekan terakhir harga cabai rawit merah mengalami kenaikan 200 persen, alias dua kali lipat. "Harga cabai rawit merah Rp 80.000 per kilo. Naiknya setelah Lebaran. Tadinya Rp 40.000," kata wanita asal Klaten itu kepada Kompas.com, Jumat (7/8/2015).
Selain cabai rawit merah, harga cabai keriting juga ikut-ikutan naik. Pada saat Lebaran, Sumini menjual cabai keriting Rp 40.000 per kilogram. "Cabai keriting sekarang modale Rp 55.000, jualnya Rp 60.000 (per kg)," lanjut Sumini.
Pedagang lain, Awi juga mengeluhkan kenaikan harga-harga, sehingga membuat pembelian sepi. Selain, cabai-cabaian, sayur-mayur seperti buncis, kacang panjang, dan sawi juga makin mahal. Satu kilogram kacang panjang kini dibanderol Rp 17.000, dari harga sebelumnya Rp 12.000. "Cabai rawit merah sekarang sampai Rp 70.000-Rp 80.000 per kilo," ucap Awi yang sudah berjualan lebih dari 35 tahun ini.
Awi mengakui kenaikan harga terjadi sejak Lebaran usai. Tak hanya harganya saja yang naik, para pedagang juga makin sulit mendapatkan barang dagangan.
Tidak normal
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mencatat, rata-rata harga cabai rawit merah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mencapai Rp 60.000 per kg. Sementara itu harga cabai merah keriting rata-rata mencapai Rp 30.000 per kg.
"Ini bukan cuma di perkotaan, di daerah juga sama. Ini jelas sudah tidak normal karena normalnya harga cabai itu di bawah Rp 20.000 (per kilogram). Dengan harga di bawah Rp 20.000, petani sudah mendapatkan untung dan masyarakat juga tidak terlalu berat membeli," ujar Sekertaris Jenderal APPSI Ngadiran kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan karena kekurangan pasokan dari daerah pemasok cabai. Saat ini, lanjut Ngadiran, beberapa daerah produsen pangan mengalami kekeringan yang cukup parah.(Estu Suryowati)