Menko Perekonomian: Pelemahan Rupiah Masih akan Berlanjut
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke depan masih akan terus berlangsung.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke depan masih akan terus berlangsung, mengingat belum berakhirnya kabar kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Sekitat (The Fed).
"Begini, masalahnya apa yang berlangsung di Amerika itu juga tidak sekali naik selesai, dia akan beberapa kali. Karena beberapa kali, berarti tekanannya akan muncul beberapa kali," ujar Darmin di gedung DPR, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Saat ini kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah kembali mengalami pelemahan ke level Rp 13.763 dari hari sebelumnya Rp 13.747 per dolar AS.
Menurut Darmin, penyebab pelemahan rupiah juga tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, tetapi perlu melihat tiga faktor internasional, regional dan dalam negeri. Faktor internasional, yaitu rencana kenaikan suku bunga The Fed, regional akibat devaluasi yuan dan internal masih kurang arus dana asing ke dalam negeri.
"Artinya ini situasi tergantung kerja keras pemerintah, termasuk Bank Indonesia. Tetapi semua ini sangat tergantung terhadap seberapa berhasilnya kita mengundang investasi, kalau capital inflow (dana asing masuk) maka tekanan terhadap rupiah akan mereda," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.