Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Terlena, Rupiah Mata Uang Terburuk Nomor 2 di Asia

Rupiah adalah mata uang berkinerja terburuk nomor dua di Asia.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemerintah Terlena, Rupiah Mata Uang Terburuk Nomor 2 di Asia
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Petugas menghitung uang rupiah di jasa penukaran uang di Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin melemah hingga menyentuh Rp 12.610 per dolar AS, disebabkan penguatan dolar hingga spekulasi perusahaan lokal yang melakukan aksi beli dolar sebelum akhir tahun. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS..COM, JAKARTA - Rupiah adalah mata uang berkinerja terburuk nomor dua di Asia. Rupiah hanya satu peringkat di atas mata uang Malaysia, Ringgit.

Direktur Sustainable Development Indonesia, Drajad Wibowo, mengatakan pelemahan rupiah memang tidak bisa dihindarkan.

Namun Drajad mengkritik kebijakan pemerintah untuk mengantisipasinya sehingga rupiah jatuh di titik terendah sejak krisis 1998.

"Ringgit ada krisis politik. Kita tidak ada krisis politik. Kenapa Rupiah dihukum pasar, karena Pemerintah terlena," ujar Drajad saat diskusi bertajuk 'Paket Murajarab Antilesu' di Cikini, Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Menurut Drajad, pasar memandang Pemerintah menganggap seolah-oleh tidak ada persoalan ekonomi. Perilaku pemerintah itu membuat pasar meyakini Pemerintah tidak melakukan apa-apa.

"Jadi masalahnya adalah masalah kepercayaan," ujar Drajad.

Drajad pun mencontohkan sikap dan perilaku Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Drajad mengatakan Agus adalah tipe orang yang tidak mau membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak mungkin bisa dimenangkan.

BERITA REKOMENDASI

Kata Drajad, Agus sudah memprediksi tidak akan menang melawan penurunan nilai mata uang.

"Dari sisi otoritas moneter, perilakunya sudah kebaca market. Marketnya kan bukan di Jakarta. Tapi pemain pasar di Singapura, Hongkong, dan Eropa," kata Drajad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas