Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

JK Kaget Ditanya Soal Kucuran Dana ADB

Ia mengakui, saat ini pemerintah tengah mencari dana murah untuk membantu pembangunan infrastruktur

zoom-in JK Kaget Ditanya Soal Kucuran Dana ADB
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan sebelum memencet tombol ketika membuka Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (20/8/2015). Dengan luas area sebesar 91.577 meter persegi, pameran otomotif ini didukung oleh 34 merek kendaraan dan 351 exhibitors yang berlangsung hingga 30 Agustus mendatang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) kaget saat ditanya soal kucuran dana dari Asian Development Bank (ADB) sebesar 400 juta dollar Amerika Serikat (AS). Ia justru bertanya balik ke wartawan.

"Pinjaman? Kepada siapa kita pinjam?" tanya balik Jusuf Kalla kepada wartawan yang mewawancarainya, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2015).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, James Nugent, Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara dalam keterangan resminya menyebut ADB telah setuju untuk mengucurkan 400 juta dollar AS, untuk membantu sektor keuangan Indonesia, termasuk memperkuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Wapres memastikan hingga saat ini belum ada lagi komitmen soal pinjaman baru. Ia menduga pinjaman tersebut adalah komitmen penerintahan lalu.

"Pinjaman yang lama, belum ada lagi pinjaman baru," terangnya.

Ia mengakui, saat ini pemerintah tengah mencari dana murah untuk membantu pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut penting untuk mendongkrak perekonomian Indonesia.

"Menyelesaikan infrastruktur, meningkatkan produktifitas kemudian investasi masuk," jawabnya.

BERITA TERKAIT

Dalam kesempatan terpisah, ketua tim ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi dalam kesempatan yang sama mengamini pernyataan Jusuf Kalla saat ini pemerintah butuh uang mudah. Saat ini ADB kata dia juga sudah menawarman pinjaman baru.

"Dunia semua ada utang. China uangnya banyak, dia juga karena utang," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas