'Harga BBM Bersubsidi Sekarang Harusnya Rp 6.900'
Agus memaparkan ada biaya impor, ditambah distribusi ke seluruh wilayah di Indonesia, dan biaya penyimpanan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Komisi VII Kardaya Warnika menyebutkan harga BBM bersubsidi Rp 6.900. Pasalnya harga Indonesian Crude Price sebagai acuan minyak dunia 40 dollar AS, apalagi saat ini harga BBM non subsidi di Singapura sebesar Rp 6.300
"Harusnya harga BBM bersubsidi Rp 6.900 plus PPn dan sudah ditambah ongkos distribusi dari Singapura," ujar Kardaya di Energi Kita, Gedung Dewan Pers, Minggu (6/9/2015).
Sampai sekarang harga BBM bersubsidi tidak diturunkan dengan alasan PT Pertamina (persero) merugi menjual harga dibawah harga minyak dunia. Menilai hal tersebut, Kardaya menghimbau bahwa pemerintah sudah seharusnya menurunkan harga jual BBM bersubsidi meski Pertamina dinilai rugi.
"Mestinya harga BBM jenis Premium turunkan," ungkap Kardaya.
Pendapat pihak DPR nampaknya berbeda dengan pemerintah. Menurut Direktur Pembinaan Program Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi harga BBM bersubsidi masih di kisaran angka Rp 7700 per liter.
"Premium hitungan September rata-rata Rp 7700 walaupun harga minyak dunia turun," ujar Agus.
Agus memaparkan ada biaya impor, ditambah distribusi ke seluruh wilayah di Indonesia, dan biaya penyimpanan. Agus juga menambahkan fluktuasi harga minyak dunia tidak bisa disamakan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"Penurunan crude tidak punya dinamik irama sama dengan produk (BBM non subsidi). Meski solar dan crude sama turun drastis," papar Agus.
Agus menambahkan bahwa harga BBM bersubsidi jenis Premium tidak pernah lebih murah dibandingkan harga Solar
"Harga Premium bulan April lalu ada anomali, Premium tidak pernah lebih murah daripada diesel," kata Agus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.