Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sisca Mengasah Jiwa Wirausaha Ibu-ibu Lewat 'BCL'

Tetapi pemesanan bika ambon dengan merk Dapoer Allea buatan Cecilia telah mencapai 400 lorang per bulan

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Sisca Mengasah Jiwa Wirausaha Ibu-ibu Lewat 'BCL'
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Fransisca Yunisha 

TRIBUNNEWS.COM -- Tadinya hanya ngerumpi-ngerumpi dengan teman-teman, kini Sisca mengelola komunitas ibu-ibu yang ingin membangun wirausaha dengan anggota sebanyak 11.000 orang lebih di seluruh Indonesia.

Ya, wanita bernama lengkap Fransisca Yunisha pendiri Baking and Cooking with Love atau BCL kini mulai memperkenalkan olahan resep dan kemampuan ber-wirausaha para anggota komunitasnya, dalam hal ini adalah resep makanan yang bisa dijual dan menghasilkan keuntungan.

Sisca yang tadinya orang 'kantoran' memutuskan untuk fokus mengelola BCL karena grup komunitas di facebook itu selain menjanjikanpeluang usaha di bisnis online juga bisa membantu para anggotanya yang masih pemula dan malu-malu serta tak percaya diri menjadi percaya diri.

Sejak awal dibuatnya komunitas yaitu awal 2015 lalu, jelasnya, sudah ada sejumlah anggota yang mampu membuat bisnis rumahan mereka menjadi bisnis yang sangat menjanjikan.

Ia memberi contoh Dwi Jati Estriyana yang sempat menghentikan bisnis kue keringnya dan kini kembali dengan soes kering yang renyah dengan rasa keju.

Bahkan ada anggota barunya, Cecilia Rinda Indriyani, ibu rumah tangga yang baru menekuni bisnis kuliner dua bulan lalu. Tetapi pemesanan bika ambon dengan merk Dapoer Allea buatan Cecilia telah mencapai 400 lorang per bulan. Ia bekerja dibantu satu asisten, namun tidak jarang sang suami ikut turun tangan menjadi kurirnya.

Komunitas ini, jelas Sisca terus mengasah kemampuan para anggotanya, baik memampuan berinovasi menciptakan masakan-masakan yang bernilai jual tinggi juga kemampuan untuk membuka pasar untuk berbisnis.

Berita Rekomendasi

Komunitas selalu melakukan seminar-seminar tiap bulannya untuk membahas masakan yang lagi ngetrend. "Topiknya beda-beda kalau bulan ini bicara soal singkong, bulan depan bisa soal brownies. Dan yang pentinga dalah bagaimana kita bisa menciptakan akses pasar. Salah satunya bahkan sudah ada yang mampu menembus US Embasy (kedutaan Amerika Serikat)," jelasnya.

Menurutnya, sebenarnya permasalahan yang ada adalah permodalan. Dari sisi pasar, resep dan tenaga kerja sebenarnya masih ada. Namun para anggota sebagian adalah ibu-ibu rumah tangga yang masih kurang didukung permodalan. "Karenanya kami juga masih mencari jalan bagaimana agar mereka bisa mendapatkan modal. Mungkin suatu saat kita bisa membentuk koperasi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas