Bonsai Wayan Artana Ada yang Laku Rp 350 Juta
Bonsai jenis santigi itu terus ditatapnya. Itu satu dari puluhan bonsai yang berjejer rapi menghiasi rumah I Wayan Artana
Editor: Hendra Gunawan
Artana tancap gas. Ia kembali membuat berbagai macam bonsai. Pameran pertama kemudian digelar di Lapangan Astina Gianyar. Pasca itu, Gianyar setiap tahun rutin menggelar pameran bonsai. Tak tanggung-tanggung, pameran tersebut berkelas utama.
"Setiap tahun Gianyar rutin menyelenggarakan pameran. Itu bulan April, bertepatan dengan rangkaian ulang tahun kota," kata pria yang menjabat sebagai penasehat Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Gianyar ini.
Memiliki hobi bonsai, kata dia, gampang-gampang susah. Dibutuhkan sebuah konsistensi dalam memelihara. Artana menjelaskan, beda jenis pohon, beda pula perawatannya.
Ada yang membutuhkan air banyak, ada juga yang tidak. Sementara pupuk cukup berbahan organik. Artana berpesan, setiap pemilik bonsai harus paham hal itu. "Harus konsisten saja, tekun. Merawat dengan baik. Masing-masing pohon karakternya berbeda-beda," kata dia.
Setelah sejumlah jenis pohon sempat dijadikannya bonsai, santigi ternyata yang paling mengena di hati. Bagi dia, santigi sudah memiliki citra juara. Santigi kalau dilihat kasat mata, seakan berumur tua, daunnya kecil, rantingnya pun rapat.
Pohon ini bisa dikreasikan menjadi bonsai bergaya ekstrem. "Ibaratnya santigi menang di berbagai hal, susah ngalahin. Tapi tetap, peran seni bentuk yang utama," tuturnya.
Satu bonsai koleksinya pernah laku sampai menembus nominal Rp 350 juta. Namun sejatinya, ia tidak ingin menjualnya. Dia berseloroh, hanya menjual jika tidak punya uang. "Kecuali kepepet baru jual. Kalau nggak, saya pertahankan saja," katanya tertawa.
Sebagai penasehat Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Gianyar, Artana memiliki target menggelar pameran kelas bintang bertaraf internasional.
Ia berharap tahun 2017 bisa direalisasikan. Artana ingin menunjukkan bahwa penggemar bonsai di Gianyar tidak main-main. "Rencananya tahun depan kita selenggarakan kelas bintang. Kalau tidak ada halangan, kalau dapat dukungan juga. Jadi, pada tahun 2017, akan ada kontes bonsai bertaraf internasional," tandasnya. (I Putu Darmendra)