Nusyirwan: MRT, Terobosan Presiden Jokowi untuk Transportasi Publik
Jadi, proyek MRT bersama program kereta rel ringan atau light rail transit (LRT) yang juga dalam tahap pelaksanaan bisa menjadi solusi.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Presiden Jokowi untuk memulai membangun transportasi publik mendapat apresiasi. Dengan dimulainya pengeboran proyek kereta bawah tanah atau mass rapid transit (MRT), Presiden Jokowi dinilai telah melakukan langkah berani. Sebab, transportasi publik memang sering kali menghadapi sejumlah permasalahan yang sulit.
Penilaian ini disampaikan anggota Komisi V DPR RI yang membidangi masalah infrastruktur, Nusyirwan Soejono, di Jakarta, Senin (21/9).
Nusyirwan menanggapi langkah Presiden Jokowi hari ini meresmikan pengoperasian mesin bor bawah tanah untuk proyek MRT Jakarta, di titik Patung Pemuda Senayan (Bundaran Senayan).
“Ini sebuah langkah berani mengingat proyek MRT telah masuk dalam tata ruang Pemda DKI Jakarta sejak 1985. Namun, tak pernah dimulai. Setelah melalui penantian panjang sekitar 25 tahun lamanya, hari ini kereta bawah tanah dimulai pengeborannya oleh Presiden Jokowi,” ujar Nusyirwan.
Menurutnya, transportasi publik menjadi kebutuhan yang sangat mendesak apalagi ditengah perkembangan Ibukota Negara saat ini. Jadi, proyek MRT bersama program kereta rel ringan atau light rail transit (LRT) yang juga dalam tahap pelaksanaan bisa menjadi solusi.
Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan itu, dimulainya pemboran bawah tanah tersebut memberikan semangat baru untuk terus bekerja menyelesaikan program-program penting lama yang tertunda.
“Memang sangat banyak tantangan dan kendala yang dihadapi untuk memulai pekerjaan yang berlabel transportasi publik. Baik itu menyangkut soal lahan, pembiayaan dan administrasi yang rumit,” paparnya.
“Begitu lamanya rentang waktu sejak proyek MRT dalam rancangan tata ruang Pemda DKI Jakarta hingga sekarang baru bisa proyek tersebut bisa dijalankan. Kita mengapreasi Presiden Jokowi yang teguh menjalankan program penting untuk transportasi publik,” tambahnya.
Nusyirwan mengatakan selain membutuhkan keberanian Presiden dalam mengambil keputusan memulai proyek MRT, disisi lain juga dibutuhkan pengertian masyarakat.
“Memang membutuhkan pengorbanan rakyat dengan semakin macetnya kondisi jalan raya di DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, kita berharap dua tahun mendatang, kita akan memiliki transportasi publik yang murah dan handal,” ujar Nusyirwan.