XL Perbesar Jaringan di Daerah Terluar
Apa yang dilakukan di sini merupakan bagian dari upaya XL dalam membantu menyediakan infrastruktur
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk (XL) membangun dan mengoperasikan infrastruktur di daerah terpencil dan perbatasan, termasuk pulau-pulau terluar. Sebagai bagian dari implementasi visi tersebut, XL menambah infrastruktur jaringan data dan internet di Pulau Simeulue, Aceh .
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, meresmikan secara langsung infrastruktur tersebut, Sabtu (3/10/2015).
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut Komandan Pangkalan TNI AL Letkol Laut (KH) Elfanda, dan Presiden Presiden Direktur XL, Dian Siswarini.
Dian Siswarini mengatakan, XL sendiri sudah melayani warga Simeulue sejak September tahun 2008. Apa yang dilakukan di sini merupakan bagian dari upaya XL dalam membantu menyediakan infrastruktur yang bisa menjembatani pembangunan hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk pulau-pulau terluar.
XL juga hadir di sejumlah pulau terluar lainnya. Apalagi di sini juga ada pangkalan TNI AL yang menjaga wilayah kedaulatan NKRI. Kami sangat berharap, layanan XL akan bisa ikut mendukung kegiatan masyarakat setempat yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dian berharap, dengan penambahan BTS 3G di sana selain akan membantu masyarakat untuk mampu lebih terjembatani dalam mengakses informasi, juga akan bisa mendukung promosi daerah. Pulau yang memiliki jumlah penduduk kurang dari 90 ribu jiwa tersebut memiliki sejumlah potensi besar, antara lain di bidang pariwisata, berupa ombak bagus yang cocok untuk olahraga selancar (surfing).
Ombak di Simeulue sudah dikenal di antara para peselancar asing, dan secara rutin mereka juga datang ke sana. Selain itu, pulau ini juga memiliki potensi besar di bidang perikanan, salah satunya dalam budidaya udang lobster. Di perkebunan, warga secara turun-temurun antara lain menanam cengkeh.
Pada kesempatan yang sama, XL juga mempresentasikan usulan untuk suatu konsep layanan digital yang bisa dijajaki untuk diterapkan di pulau-pulau terluar Indonesia. Konsep yang dinamakan “Pantau Laut” tersebut berupa layanan interintegrasi berbasis layanan telekomunikasi dan data digital yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan kapal asing yang berada di dalam wilayah perairan Indonesia. Dengan demikian, konsep layanan digital ini bisa diterapkan oleh instansi terkait dalam bidang pertahanan keamanan, juga kelautan dan perikanan.