Anggota DPR Minta Harga Solar Turun Menjadi Rp 6.500 Per Liter
Ramson Siagian kecewa harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar hanya turun Rp 200 per liter menjadi Rp 6.700.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Komisi VII dari Fraksi Gerindra, Ramson Siagian kecewa harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar hanya turun Rp 200 per liter menjadi Rp 6.700.
Menurut Ramson harga paling tepat solar saat ini Rp 6.500.
"Harga Rp 6.500 sudah sangat menguntungkan, Pertamina tinggal bagaimana mengaturnya agar efisien," ujar Ramson di diskusi Energi Kita, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (11/10/2015).
Menurut Ramson jika harga solar turun menjadi Rp 6.500, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor riil. Hal ini mengingat konsumen solar berasal dari kendaraan umum dan angkutan barang.
"Turun Rp 6.500 per liter, bisa menimbulkan stimulus sektor riil, itu kalkulasi kita, tapi tetap keputusan di Presiden," jelas Ramson.
Ramson menjelaskan dalam perhitungan DPR, angka Rp 6.500 didapat dari harga acuan minyak dunia di Indonesia melalui Indonesian Crude Price (ICP).
Hingga September harga ICP rata-rata 45 dollar AS, masih jauh dari estimasi di APBN yang mengatakan harganya 60 dollar AS.
"Kita ingin fair, ada harga yang proporsional," papar Ramson.
Ramson menambahkan lebih baik mencari harga yang tepat daripada mendapatkan harga murah tapi menganggu struktur fiskal negara. Pasalnya penurunan harga solar, kata Ramson, tidak berdampak apapun saat ini.
"Bukan harga murah mengganggu struktur fiskal negara. Kita mau harga proporsional," kata Ramson.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar sebesar Rp 200 per liter menjadi Rp 6.700 per liter dari sebelumnya Rp 6.900 per liter. Di sisi lain, harga BBM jenis premium tetap seperti saat ini.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penurunan ini dalam rangka untuk memangkas biaya perekonomian. Ini juga masih dalam rangka paket perekonomian yang dirilis oleh pemerintah.
"Selain itu, juga akan diumumkan untuk jenis bahan bakar yang lain, seperti elpiji 12 kg, pertamax, dan pertalite," ujarnya, Rabu (7/10/2015).
Sementara itu Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said Untuk waktu penurunan harga Solar belum diumumkan secara spesifik. Dia hanya menyebut sekitar 2-3 hari setelah pengumuman karena perlu waktu untuk penyesuaian distribusi.