Harga Beras Turun Karena Pasokan Masih Banyak
Dengan tambahan ini stok beras di PIBC menembus angka 33.600 ton dan diperkirakan cukup untuk kebutuhan beras
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Musim kemarau panjang atau El Nino yang terjadi saat ini memunculkan kekhawatiran stok beras akan menyusut hingga akhir tahun. Apalagi, rencana impor beras yang digulirkan pemerintah belum juga menemui titik pasti. Dua faktor ini memicu harga beras melambung pada awal Oktober lalu.
Namun, tren harga beras kembali dalam tren melandai memasuki pertengahan Oktober ini. Ini terjadi lantaran pasokan beras kembali melimpah di Pasar Induk Beras Cipinang (Pasar Cipinang)
Pasar beras baru-baru ini kedatangan beras sebanyak 5.250 ton dari berbagai daerah. Dengan tambahan ini stok beras di PIBC menembus angka 33.600 ton dan diperkirakan cukup untuk kebutuhan beras sampai bulan Desember 2015.
Nellys Soekidi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) bilang, masuknya beras sebanyak ini dalam sepekan adalah yang pertama sejak masuk musim kemarau pada Juli lalu. "Biasanya kalau musim paceklik, tidak ada tambahan beras sebanyak ini, tapi," ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Bahkan, ia mendengar kabar, pasokan akan bertambah lagi.
Stok beras nasional memang tak hanya dipegang Perum Bulog, tapi juga para pedagang dan industri penggilingan padi. Dia menilai masih ada sejumlah daerah penghasil padi yang akan segera panen menjelang akhir tahun ini sehingga bisa meredam gejolak harga beras terutama di wilayah sekitar ibukota.
Dengan kondisi ini, Nelly minta pemerintah kembali mempertimbangkan niatnya untuk impor beras. Sebab, bila pemerintah impor beras, maka otomatis harga beras di tingkat petani akan turun.
Seandainya terpaksa harus impor, dia menyarankan agar impor ini sebatas memenuhi cadangan untuk stok di bulan Januari-Maret 2016.
Arief Prasetyo Adi, Direktur Umum PT Food Station Tjipinang Jaya menambahkan, sampai saat ini stok yang dimiliki Pasar Cipinang adalah sebanyak 33.600 ton. Ini pula yang membuat terjadi penurunan harga beras mencapai Rp 500 per kilogram (kg) dibanding pekan sebelumnya.
Menurutnya, dengan stok beras sebesar itu, harga beras akan stabil dan tidak ada kenaikan signifikan hingga akhir tahun. "Dibandingkan dua minggu yang lalu, harga sudah turun Rp 500 per kg dan terjadi untuk harga semua jenis beras," ujarnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim saat ini harga beras medium di pasaran sebesar Rp 9.200 - Rp 9.300 per kg dan premium Rp 9.450 per kg. Dengan adanya pasokan melimpah ini, Amran optimis pemerintah belum mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor beras. (Noverius Laoli)