Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Kilang LNG Terapung Bisa Bangkitkan Industri Maritim

Untuk memproduksi cadangan gas dari lapangan Abadi, blok Masela, INPEX akan menggunakan kilang pengolahan LNG terapung

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kilang LNG Terapung Bisa Bangkitkan Industri Maritim
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) Jawa Barat di Kepulauan Seribu, Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Deputi Pengembangan SKK Migas Aussie Gautama Pembangunan kilang menilai Liquidfied Natural Gas (LNG) Terapung (Floating LNG) di blok Masela, bisa mendorong industri maritim Indonesia. Hal ini, kata Aussie sesuai dengan misi Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Untuk memproduksi cadangan gas dari lapangan Abadi, blok Masela, INPEX akan menggunakan kilang pengolahan LNG terapung. Kapal, dengan panjang sekitar 500 meter, kemudian akan dimodifikasi menjadi kilang LNG.

Kapal tersebut akan dibangun di luar negeri, tetapi isinya (topside) akan dilakukan di beberapa doc kapal di Indonesia. Pekerjaan ini dinilai akan membuat sibuk doc-doc kapal di dalam negeri.

“Isi kapal itu bisa dipasang di dok Karimun, Batam, Surabaya, atau tempat lainnya di dalam negeri. Karena itu, paling tidak Indonesia akan menjadi hub-industri maritim di Asia Tenggara”, papar Aussie, Rabu (4/11/2015).

Aussie memaparkan sekarang doc-doc kapal dalam negeri sudah mulai harus berbenah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Tujuannya agar bisa mengambil peran dalam pengerjaan topside FLNG Abadi tersebut.

Sementara itu di pulau Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, akan dibangun pusat logistik untuk menunjang kegiatan operasi FLNG. Di sana akan dibangun pelabuhan, hotel-hotel, sistem transportasi, jasa penunjang operasi, dan pusat pelatihan tenaga kerja.

“Karena itu saya heran, katanya kita mau membangun negara maritim yang hebat, tetapi mengapa justru disuruh membangun LNG di darat?”, papar Aussie.

Berita Rekomendasi

INPEX corporation, Jepang, selaku operator blok Masela berencana mengembangkan dan memproduksi gas dari lapangan Abadi melalui kilang LNG terapung (Floating LNG) berkapasitas 7,5 mtpa (juta ton per tahun). Sesuai revisi PoD pertama lapangan Abadi, blok Masela, yang saat ini masih dalam tahap kajian oleh Kementerian ESDM, disebutkan biaya investasi untuk mengembangkan lapangan gas tersebut sebesar 14,8 miliar dollar AS.

Sementara keputusan final besaran investasi Kilang LNG terbesar di dunia itu baru akan diputuskan pada tahun 2018. FLNG Abadi, blok Masela diprediksi mulai berproduksi pada tahun 2024, dengan tingkat produksi gas sebesar 1.200 mmscfd (juta kaki kubik per hari), dan kondensat sebesar 24.000 bpd (barrel per hari).

INPEX Corporation selaku operator menguasai 65 persen interes di blok Masela, sementara 35 persen sisanya dikuasai oleh Royal Dutch Shell.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas