Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selidiki Kasus Saham SIAP, OJK Siap Periksa Danareksa Sekuritas

Kasus repo dan transaksi semu saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) memasuki babak baru.

Editor: Sanusi
zoom-in Selidiki Kasus Saham SIAP, OJK Siap Periksa Danareksa Sekuritas
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus repo dan transaksi semu saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) memasuki babak baru.

Kementerian BUMN meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memeriksa lebih dulu Danareksa Sekuritas, sebelum ditangani Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

OJK diminta segera bergerak, dua hari setelah Kementerian BUMN melayangkan surat kepada BPKP yang berisi permohonan audit investigasi Danareksa. "Karena OJK yang paling berhubungan dengan hal ini," ungkap Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN kepada KONTAN, kemarin.

Kementerian BUMN tidak menutup BPKP. Setelah pemeriksaan OJK rampung, BPKP bisa melanjutkan audit investigasi. Tak hanya audit investigasi. Kementerian juga meminta PT Danareksa mencopot satu Direktur Danareksa Sekuritas untuk menyelesaikan masalah transaksi saham SIAP.

Menurut Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini, pemeriksaan Danareksa belum usai, sehingga belum menyerahkan hasilnya ke OJK. Pekan depan, BEI akan memanggil dua hingga tiga pemegang saham mayoritas SIAP untuk untuk melengkapi keterangan terkait kasus transaksi saham SIAP.

BEI juga akan memanggil direksi Fundamental Resources Pte Ltd dan PT Evio Securities. Satu pihak lagi, pemegang saham perseorangan. Per 30 September 2015, Fundamental Resources menguasai 32,33 persen saham SIAP.

Fundamental adalah perusahaan berbasis di Singapura. Kemudian Evio Securities memiliki 7,99 persen saham SIAP. Evio Securities berkantor di Menara Global, Jl Gatot Subroto Kav 37, Jakarta. Di gedung ini pula Sekawan Intipratama berkantor. Ada "R" yang lain Pemegang saham lain adalah UBS AG Singapore sebesar 6,63 persen.

BERITA REKOMENDASI

PT Asabri juga menggenggam 6,99 persen saham SIAP. Belakangan, Asabri menyatakan mulai mengurangi porsi di SIAP. Adapun investor publik 46,06 persen. Belakangan Rennier AR Latief disebut-sebut berada di balik kasus SIAP.

Hal ini merujuk inisial 'R' yang sebelumnya disampaikan Direktur Utama BEI Tito Sulistio, terkait transaksi SIAP. Namun Rennier menampik terlibat transaksi SIAP. Dia mengklaim, sudah lama tak memiliki saham SIAP.

Kini dia hanya sebagai advisor dalam ekspansi SIAP. Rennier pernah menjabat Komisaris Utama SIAP pada 30 Juni 2014. Soal panggilan BEI, Rennier menyangkal. Dia mengaku pernah bertemu dengan Tito, namun tak membahas SIAP.

Rennier tak menyangkal punya beberapa persen saham PT Indowana Bara Mining Coal, anak usaha SIAP. Indowana adalah anak RITS Ventures Limited yang melakukan backdoor listing bermelalui SIAP tahun lalu. Masih soal inisial 'R', ada jejak bernama Riki Andriko dan Reynaldi Tri Aditya.

Keduanya hadir sebagai pemegang saham pada paparan publik insidentil SIAP yang digelar 20 Februari 2015.

Dari penelusuran KONTAN, Reynaldi juga bernama Reynaldi Latief adalah anak ketiga Rennier. Ia menjabat Direktur Fundamental sejak Juni 2014 hingga saat ini dan CEO Conclave Coworking sejak Oktober 2014 atau beberapa bulan setelah rights issue SIAP. Ia juga pernah menjabat sebagai Vice President Indowana.(Annisa Aninditya Wibawa, Narita Indrastiti)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas