Laporan Wartawan Tribunnews, Sylke Febrina Laucereno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan pertumbuhan kredit pada 2016 lebih rendah dibandingkan tahun 2015.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, tahun depan perseroan menargetkan kredit bisa tumbuh dikisaran 10 persen.

“Likuiditas dan modal kami cukup, jika semua dalam kondisi baik mau pertumbuhan kredit 12 persen – 13 persen juga bisa tapi segitu dulu, jika target terlalu tinggi akan susah tahan di cabang,” kata Jahja saat ditemui usai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (24/11/2015)

Menurut dia, meski tahun ini perlambatan ekonomi berdampak pada perlambatan kredit, tahun depan perseroan tidak akan melakukan pengereman pada segmen kredit tertentu.

“Sekarang saja masih banyak kredit baru yang sudah di tanda tangani tapi tidak ditarik, memang tidak bisa dipaksa jika dilihat, pertumbuhan sebenarnya bisa 13 persen tapi kita Cuma lihat 12 persen ya tahun ini,” ujarnya.

Kuartal III 2015 penyaluran kredit BCA mencapai Rp 364,8 triliun atau naik 10,3 persen. Di BCA, kredit korporasi, menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan penyaluran sebesar Rp 126,1 triliun atau naik 12 persen.

Selanjutnya, kredit komersial dan UKM tumbuh 9,3 persen menjadi Rp 140,4 triliun dan kredit konsumer meningkat 9,8 persen, menjadi Rp 98,5 triliun.

Seperti diketahui Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan tahun 2016 dikisaran 12 persen hingga 14 persen sejalan dengan prospek perbaikan ekonomi, sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga dalam kisaran 13 persen hingga 15 persen.