Bos Pertamina Malu Pendapatan Bandara Pondok Cabe Hanya Rp 40 Miliar
Bandara udara Pondok Cabe memiliki kapasitas 170 hektare. Sedangkan landasan terbangnya mencapai 2.200 meter.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melalui penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero), Bandara Pondok Cabe akan bertransformasi menjadi bandara komersial. Target revenue awal untuk bandara tersebut mencapai Rp 40 miliar.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengaku malu ke Menteri BUMN Rini Soemarno, melihat target pendapatan dari pengelolaan Bandara Pondok Cabe hanya Rp 40 miliar. Menurut Dwi jika sudah berurusan dengan Menteri Rini, pendapatan minimal sudah triliunan.
"Penggunaan lapangan Pondok Cabe bisa memberikan dampak revenue Rp 40 miliar per tahun. Kok sedikit yah, kalau bu menteri harus bicara bisa triliun," ujar Dwi di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Dwi memaparkan penggunaan Pondok Cabe merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk semua BUMN bisa brersinergi sinergi sinergi. "Hal ini sebagai bukti dan dukungan nyata sinergi," kata Dwi.
Dwi memaparkan potensi bisnis yang diperjanjikan ke depan adalah pemanfaatan aset bersama. Dalam hal ini fasilitas latihan penerbangan sampai perawatan pesawat yang diambil dari fasilitas dari pelita air.
"Kami memiliki banyak mesin yang bisa dimanfaatkan maintenance Garuda," papar Dwi.
Pada pelaksanaannya Garuda Indonesia akan menggunakan lapangan terbang milik Pertamina di Pondok Cabe. Kapasitas parkir dapat menampung 20 pesawat, dan slot sekitar 30 per hari.
"Ke depan diharapkan bisa ada lapangan milik Pertamina yang bisa dimanfaatkan oleh Garuda," kata Dwi.
Bandara udara Pondok Cabe memiliki kapasitas 170 hektare. Sedangkan landasan terbangnya mencapai 2.200 meter.