TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF melakukan pencatatan perdana atas Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) KPR SMF-BTN01 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

EBA-SP ini memiliki nilai sekitar Rp 181,6 miliar dengan suku bunga ‎tetap 8,6 persen per tahun dan dibayarkan setiap tiga bulan.

Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto mengatakan,listing EBA-SP ini merupakan efek hasil sekuritisasi tagihan KPR Bank BTN, dalam transaksi ini SMF berperan sebagai penerbit sekaligus sebagai penata sekuritisasi, pendukung kredit dan investor.

Sedangkan BTN, kata Raharjo, dalam hal ini berperan sebagai kreditur asal dan sebagai penyedia jasa, dan BRI sebagai wali amanat dan bank kustodian.

"Kehadiran instrumen EBA-SP ‎ini dapat memperkuat pasar keuangan Indonesia dan mendukung pengembangan basis investor domestik," ujar Raharjo, Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Menurutnya, investor akan semakin yakin akan efek ini karena penerbitnya adalah perusahaan pelat merah yang dimiliki 100 persen oleh pemerintah.

Adapun ‎hasil sekuritisasi oleh BTN akan digunakan untuk mendanai program satu juta rumah, dimana program tersebut memerlukan dana panjang yang cukup besar.