Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tarif KRL Naik Rp 1.000 Oktober 2016

Tahun ini, jumlah PSO yang dikucurkan sebesar Rp 1,8 Triliun dan Rp 1,1 Triliun dialokasikan untuk KRL Jabodetabek

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menandatangani kontrak kewajiban pelayanan publik (PSO) 2016 dengan PT KAI selaku operator kereta api.

Tahun ini, jumlah PSO yang dikucurkan sebesar Rp 1,8 Triliun dan Rp 1,1 Triliun dialokasikan untuk KRL Jabodetabek. Jumlah ini merupakan yang terbesar di antara kereta api lainnya.

Tetapi, jika ternyata PSO yang diberikan Kemenhub tersebut tidak mencukupi untuk subsidi selama 1 tahun, maka tarif KRL Jabodetabek akan mengalami kenaikan Rp 1000.

Hermanto Dwiatmoko, Direktur Jenderal Perketeraapian Kemenhub mengungkapkan, dengan PSO tersebut, ada sejumlah KA yang mengalami perubahan tarif. Salah satunya adalah KRL Jabodetabek yang dioperatori oleh PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).

"Perhitungannya adalah untuk jarak tempuh 0-25 Km pertama yang semula Rp 2000, menjadi Rp 3000. Rencananya, ini akan diberlakukan mulai 1 Oktober 2016," ujar Hermanto di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Sementara itu, M Nurul Fadhil, Direktur Utama PT KCJ, mengungkapkan rencana tersebut merupakan skema yang disertakan dalam penandatangan kontrak PSO 2016 di bidang angkutan perkeretaapian untuk pelayanan kelas ekonomi.

"Jika nantinya pemerintah menambah alokasi subsidi, maka opsi ini gugur," katanya.

Berita Rekomendasi

Fadhil mengatakan, opsi kenaikan dibuka untuk jarak 0-25 Km pertama yakni dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.

Alasan dari kenaikan tarif ini adalah jumlah penumpang yang tumbuh 20-25 persen pertahunnya. Di mana, tahun 2015 jumlah penumpang KRL per harinya mencapai 800.000. Ia memprediksi, di tahun 2016 pertumbuhan penumpang bakal sama dengan tahun 2015.

Ia menjelaskan, kini tarif normal KRL Jabodetabek untuk 0-25 Km pertama sebesar Rp 3000. Pemerintah memberi subsidi Rp 1000 sehingga masyarakat membayar Rp 2000. Sedangkan tiap 10 Km berikutnya, tarif normal ialah Rp 2000. Karena pemerintah memberi subsidi Rp 1.000, penumpang cukup membayar Rp 1.000.

Hermanto mengungkapkan, dengan penyesuaian tarif ini, PT KCJ juga diminta menaikkan pelayanan. Fadhil pun menjawab saat ini KCJ sudah memperbaiki pelayanan tidak sebatas perbaikan toilet.

Perbaikan lainnya di antaranya adalah akses bagi penyandang disabilitas dengan ketersediaan kursi roda di setiap stasiun, peron yang ditambah panjang, serta peluncuran vending machine tiket di akhir 2015. (Agustin Setyo Wardani)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas