Manulife dan DBSI Siapkan Rp 1 Triliun Untuk Tingkatkan Layanan Berbasis IT
Rencana investasi bersama ini sekaligus untuk memanfaatkan rendahnya penetrasi asuransi jiwa
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan PT Bank DBS Indonesia siap mengucurkan dana sebesar 100 juta dolar Singapura, untuk meningkatkan layanan asuransi berbasis teknologi informasi dalam 15 tahun ke depan.
"Investasi ini untuk merambah kemampuan IT serta sistem penjualan dan pelayanan menyeluruh secara digital," kata Presiden Direktur Manulife Indonesia Chris Bendl, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Menurutnya, rencana investasi bersama ini sekaligus untuk memanfaatkan rendahnya penetrasi asuransi jiwa di Indonesia yang hanya sebesar 2,5 persen dari PDB.
"Singapura yang penduduknya kecil sudah mencapai tujuh persen, jadi potensi di Indonesia sangat besar," ucapnya.
Consumer Banking Group Direktur DBSI Wawan Salum menambahkan, dana investasi tersebut akan dipenuhi oleh kedua belah pihak, Manulife Indonesia dan DBS Indonesia yang bersifat kemitraan.
"Kami fifty-fifty untuk investasi ini," ucap Wawan di tempat yang sama.
Wawan mengatakan, saat ini produk-produk Manulife telah menjadi pilihan para nasabah DBS Indonesia dengan kontribusi sebesar 60 persen dari portofolio bancassurance perseroan.
"Untuk memperkuat kolaborasi kedua perusahaan, DBSI baru-baru ini menyetujui rencana untuk memperluas distribusi bancassurance dengan menambah Institutional Banking Group (IBG)," tuturnya.
Melalui IBG, kata Wawan, kedua perusahaan akan menawarkan produk-produk bancassurance yang beragam untuk memenuhi permintaan para pelaku UKM yang semakin meningkat terhadap polis-polis asuransi agar dapat melindungi liabilitas dan karyawannya dari berbagai risiko.