Zaman Serba Digital, Bisnis Cetak Kalender Tetap Moncer
Khusus tahun ini, permintaan kalender melonjak karena ada momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Tahun baru kalender baru. Ini membuat pelaku usaha percetakan kebanjiran pesanan kalender. Permintaan kalender sudah melonjak sejak November lalu.
Khusus tahun ini, permintaan kalender melonjak karena ada momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
Omzet dari jasa cetak kalender tetap melejit kendati era sekarang serba digital. Aplikasi kalender berbasis internet sungguh seabrek-abrek. Nyatanya, fasilitas tersebut belum mampu menggusur pemanfaatan kalender cetak.
Tak heran, menjelang pergantian tahun pengusaha percetakan masih menangguk berkah musiman berupa order pencetakan kalender. Bahkan tahun ini nilai pesanannya naik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Seorang pengusaha percetakan asal Surabaya, Erick Tjung, salah satu yang menikmati berkah tahunan itu. Dia mengungkapkan, permintaan kalender sudah melonjak sejak bulan November silam.
Bukan hanya dari Surabaya, pesanan juga datang dari luar Jawa Timur. "Saya sampai kelimpungan melayani order yang datang dari mana-mana," ungkapnya kepada KONTAN belum lama ini.
Menurut Erick, cetak kalender merupakan bisnis musiman paling ramai setiap tahunnya. Ia mengaku, mendapat pesanan cetak kalender mulai dari korporasi, toko, instansi pemerintah, hingga partai politik.
Ia bilang, pesanan kalender tahun ini meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun lalu. Sampai sekarang, ia sudah memproduksi 10.000 kalender, baik berbentuk kalender meja atau kalender dinding.
Kebanyakan konsumen memesan sejak dua minggu sebelumnya. "Rata-rata konsumen minta dibuatkan sebanyak 500 kalender atau 1.000 kalender sekali pesan," kata dia.
Harga kalender sesuai dengan jumlah halaman dan ukurannya. Kisarannya mulai Rp 5.000 sampai Rp 30.000 per kalender.
Erick memiliki usaha percetakan bernama Pixel Print yang berlokasi di Jalan Manyar Surabaya. Selain cetak kalender, ia juga memproduksi banner, katalog, booklet, mug, dan sebagainya.
Dari beragam produk itu, ia mengaku yang paling ramai pesanannya adalah cetak kalender. "Terutama saat pilkada serentak kemarin, itu banyak yang pesan kalender," jelasnya.
Untuk melayani pesanan kalender ini, ia pun menambah stok bahan baku kertas hingga lima kali lipat dari hari biasa. Omzetnya dari cetak kalender ini bisa mencapai puluhan juta.
Pemain lainnya, Ismayudi juga kebanjiran order cetak kalender. Pemilik Mitrakom Fajar Utama di bilangan Cawang, Jakarta Selatan ini juga mengaku ada peningkatan pesanan kalender dari tahun lalu. "Peningkatan ada namun tidak banyak, kira-kira naik 15% dari tahun lalu, " kata dia.
Menjalani usaha ini sejak 1995, Ismayudi mengaku sudah memiliki banyak pelanggan. Kebanyakan konsumennya memesan kalender buat merchandise atau kebutuhan promosi perusahaan.
Saat ini, kapasitas produksinya bisa mencapai 5.000 buah dengan kisaran harga Rp 8.000 - Rp 30.000 per kalender. "Harga tergantung desain, ukuran, dan bahan kertas," jelasnya. Ismayudi menyatakan, dari order cetak kalender saja, dia bisa mencetak omzet sebesar Rp 25 juta per bulan. (Rani Nossar)