Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sarinah, Mal Pertama di Indonesia

Sarinah adalah properti multifungsi yang terdiri dari pusat perbelanjaan dan perkantoran

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sarinah, Mal Pertama di Indonesia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sarinah. Nama (brand) ini menjadi perbincangan dan trending topic selepas jam 10.50 WIB Kamis (14/1/2016) saat bom meledak di pos polisi, perempatan Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Sarinah adalah properti multifungsi yang terdiri dari pusat perbelanjaan dan perkantoran. Strukturnya dirancang 15 lantai setinggi 74 meter.

Gedung komersial ini mulai dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan empat tahun kemudian oleh Presiden RI pertama, Soekarno.

Sarinah merupakan pusat perbelanjaan sekaligus pencakar langit pertama di Indonesia. Peritel perdananya adalah Sarinah Department Store yang beroperasi pada 15 Agustus 1966.

Apa arti Sarinah?

Penamaan gedung ini diambil dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil. Saat itu, Soekarno menggagas pembangunan properti komersial ini, menyusul lawatannya ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern.

Gagasan Soekarno juga sekaligus pencanangan berdirinya PT Sarinah (Persero) tepat pada 17 Agustus 1962.

BERITA TERKAIT

Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sejatinya dibangun dengan biaya pampasan perang pemerintah Jepang.

Pada awal berdirinya Sarinah, situasi makro ekonomi Indonesia dalam keadaan yang sangat buruk. Oleh sebab itu Sarinah diharapkan akan menjadi stimulan, mediator dan alat distribusi serta berfungsi sebagai stabilisator ekonomi.

Selain itu, Sarinah juga diharapkan menjadi pelopor dalam pengembangan usaha perdagangan eceran (ritel) serta berpartisipasi dalam perubahan struktur perekonomian Indonesia.

Sesuai dengan namanya, Sarinah telah membantu kepentingan masyarakat kecil sebagai mitra usaha. Hingga saat ini cukup banyak mitra binaan Sarinah baik perorangan, perusahaan maupun koperasi.

Dalam perjalanannya, Sarinah mengalami pasang surut. Bahkan pada tahun 1984 gedung Sarinah pernah mengalami kebakaran.

Namun karena didorong oleh keinginan untuk melayani masyarakat, Sarinah yang telah menjadi aset nasional bangkit kembali.

Sebagai mitra usaha kecil, terutama pengrajin, Sarinah ingin berperan lebih besar dalam memperkenalkan produk nasional ke mancanegara lewat ekspor yang semakin ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Adapun peritel lain yang mengisi pusat perbelanjaan dan perkantoran Sarinah saat ini adalah Inul Vizta, Mc Donalds, Dunkin Donuts, Hoka-Hoka Bento, KFC, Chillis, Hot Planet, Roti Boy, dan A Cup of Java.

Menyusul iRadio, Sari Valas, Hero, Alfa Express, Mr Pax, Indosat, TX Travel, dan Day's Trans.

Gedung ini akan dikenang tak hanya karena menjadi bidikan peneror, melainkan aksi heroik dari petugas satuan pengamanannya yang diduga menjadi salah satu korban bom Sarinah. (Hilda B Alexander)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas