TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca bom meledak di mall Sarinah, Thamrin banyak kekhawatiran terutama dari kalangan pengusaha wisata.

Destinasi wisata nomor satu di Indonesia, yang didarati 40 persen dari wisatawan mancanegara, Bali menjadi salah satu fokus pemerintah pusat pasca kejadian teror bom.

Pemilik Hotel Radana Kuta Reiner Daulay telah mengirimkan pesan kepada kolega dan wisatawan mancanegara agar tidak perlu takut datang ke Indonesia.

Bahkan Reiner meminta agar negara yang sudah mengeluarkan travel warning ke tanah air agar segera mencabutnya.

“Sebagai pelaku industri pariwisata, saya sebarkan info, yang intinya, kita tidak boleh takut. Saya juga menghimbau pada pimpinan negara tetangga, untuk tidak perlu mengeluarkan travel warning," ungkap Reiner, Kamis malam (14/1/2016).

Reiner menegaskan wisatawan di Bali tidak ada yang ketakutan pasca insiden bom meledak di Jakarta.

Hal ini dibuktikan Reiner melalui angka okupansi hotel yang tidak berkurang pasca teror tersebut.

“Saya monitor detik per detik, sampai dengan malam ini tidak ada cancel sama sekali. Bali sangat aman, dan tidak terpengaruh oleh suasana 5 jam di ibu kota itu," ujar Reiner.

Reiner memaparkan sudah berkoordinasi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia di Jakarta.

Dari komunikasi antar pengusaha hotel tidak ditemukan adanya indikasi penurunan wisatawan pasca bom meledak.

"Suasananya juga oke, aman, kembali normal,” ungkap Reiner.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Robert Kelsell, Ketua Bali Hotel Association (BHA).

Menurut Robert semua masih berjalan normal tidak ada gangguan atau ketakutan baik dari wisatawan nusantara ataupun mancanegara.

“Bali ok, tidak ada cancel, aman-aman saja. Semua berjalan seperti biasa,” kata Reiner.