TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) meningkatkan keamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan mengintensifkan koordinasi bersama TNI dan Polri. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya teror seperti yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat.

"Bandara Soekarno-Hatta juga telah menyiagakan seluruh sumber daya untuk pengamanan, demi keselamatan pengunjung bandara maupun penumpang pesawat," ujar Zulfahmi, Senior General Manager Angkasa Pura II, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1/2016).

Untuk pengamanan di area publik ditetapkan sejumlah prosedur yakni, melakukan pemeriksaan acak atau random check terhadap kendaraan yang menuju area curbside di terminal dan yang masuk ke parkir umum.

"Selain itu, kami juga mengarahkan kendaraan untuk parkir di area parkir, pengawasan dengan CCTV, dan pemeriksaan melibatkan unit K-9," katanya.

Di samping prosedur dan fasilitas tersebut, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta bertugas personel Aviation Security, TNI, dan Polri. Ke depannya, Angkasa Pura II juga akan mengoperasikan Full Body Scanner Machine sebagai upaya meningkatkan faktor keamanan dan keselamatan.

Adapun sejumlah fasilitas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang berfungsi untuk menghalau ancaman keamanan dan keselamatan, termasuk bom di terminal atau daerah terbatas dan atau daerah keamanan terbatas, yaitu X-ray; Walk Through Metal Detector; Handheld Metal Detector; Explosive Trace Detector; Roadblock Barrier; Mirror detector; Bomb Disposal Container; Utility Vehicle; Utility Car yang dilengkapi dengan bomb blanket; Kendaraan patroli; dan CCTV.