Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Marwan Batubara: Tiga Alasan untuk Maroef Mundur dari Freeport

alasan Maroef Sjamsoeddin mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Senin (18/1/2016), belum diketahui

Editor: Sanusi
zoom-in Marwan Batubara: Tiga Alasan untuk Maroef Mundur dari Freeport
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
mantan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alasan Maroef Sjamsoeddin mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Senin (18/1/2016), belum diketahui pasti hingga saat ini.

Direktur Eksekutif IRESS Marwan Batubara melihat, setidaknya ada tiga alasan bagi Maroef untuk mundur dari jajaran petinggi Freeport.

"Salah satu kemungkinannya adalah beliau merasa tidak diperlakukan dengan layak sebagaimana mestinya CEO. Lalu karena menjaga harga diri, kemudian mundur," ucap Marwan kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2016).

Perlakuan tidak layak sebagai CEO ditengarai dari campur tangan Freeport McMoRan pada penawaran divestasi saham. Menurut perjanjian kontrak karya, penawaran divestasi saham seharusnya diajukan oleh Freeport Indonesia, bukan diajukan oleh McMoRan selaku induk.

"Jadi, perannya Pak Maroef di sini sudah tidak dihargai. Kenapa yang mengajukan saham itu FCX, Si Adkerson misalnya, langsung? Padahal, menurut aturan itu, yang mengajukan adalah Maroef Sjamsoeddin," ujar Marwan.

Marwan lebih lanjut mengatakan, boleh jadi Maroef merasa ruang gerak dan kewenangannya sebagai CEO terlalu dibatasi McMoRan.

"Ini yang saya dengar, dan terbukti juga dengan surat penawaran itu," kata dia lagi.

Berita Rekomendasi

Kemungkinan kedua, menurut dia, Maroef mundur dari jabatan itu lantaran gagal memberikan kepastian perpanjangan operasi pasca-2021.

Marwan mengatakan, McMoRan sangat berkepentingan untuk mendapatkan kepastian perpanjangan operasi Freeport Indonesia. Sebab, dengan adanya kepastian perpanjangan operasi itu, harga saham FCX diharapkan kembali terangkat.

Mengharapkan harga saham FCX kembali naik di tengah rendahnya harga minyak dan mineral di pasar global merupakan sesuatu yang sangat berat.

"Yang mereka lihat punya potensi mendongkrak itu, salah satu yang signifikan, ya kepastian perpanjangan operasi. Nah, ternyata, setelah satu tahun Maroef menjadi CEO, ini belum ada kepastian," kata Marwan.

Sementara itu, opsi terakhir, persis sebagaimana memo pemberitahuan yang dibuat Maroef pada Senin kemarin, yakni kontraknya sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia sudah berakhir.

"Akan tetapi, kita kan berspekulasi tentang sebab mundur karena kita tidak tahu alasan sebenarnya, makanya bisa saja ada beberapa kemungkinan," kata Marwan.

Sementara itu, Maroef masih bungkam saat dikonfirmasi.(Estu Suryowati)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas