Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Bank Mandiri Sudah Siap Migrasi Kartu Debit ke Chip

Sementara itu, untuk migrasi kartu menurutnya akan dilakukan secara bertahap sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI)

Penulis: Sylke Febrina Laucereno
zoom-in Bank Mandiri Sudah Siap Migrasi Kartu Debit ke Chip
/tribun timur/muhammad abdiwan
Pengunjung melintas di ATM Center Bank Mandiri di Mall Ratu Indah, Rabu (1/5). ATM center ini memudahkan nasabah bank madiri apabila ingin bertransaksi. (tribun timur/muhammad abdiwan) 

TRIBUNNEWS, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk mengaku telah berinvestasi untuk menyiapkan diri pada migrasi kartu debit atau ATM dari magnetic stripe ke teknologi chip.

SEVP-Chief of Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong mengatakan, untuk mesin ATM Bank Mandiri telah ready chip sejak tiga tahun lalu.

Dia menyebutkan sekitar 17.341 mesin ATM yang dimiliki Bank Mandiri sudah bisa membaca kartu dengan teknologi chip.

"Kita sekalian, karena e money sudah pakai chip, untuk top up tinggal tempelkan saja," kata Georgino di Jakarta, Jumat(22/1/2016).

Sementara itu, untuk migrasi kartu menurutnya akan dilakukan secara bertahap sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI).

Tahun ini, Bank Mandiri mengalokasikan anggaran 80 juta dolar AS untuk IT termasuk di dalamnya untuk mengganti kartu teknologi magnetic stripe ke teknologi chip.

Penggunaan teknologi chip untuk kartu debit/ATM akhirnya mundur sampai 31 Desember 2021. Bank Indonesia (BI) beralasan, industri perbankan dan penerbit kartu kredit belum sepenuhnya siap mengganti magnetic stripe di kartu dengan chip.

Berita Rekomendasi

Memang, jumlah kartu debit/ATM di alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) cukup banyak, yakni sekitar 121 juta kartu. Untuk migrasi, tidak sekedar melakukan cetak ulang kartu lalu didistribusikan ke nasabah. Pihak bank, apalagi untuk bank yang memiliki jumlah kartu debit/ATM dalam jumlah besar, harus melakukan pembaruan sistem di mesin ATM dan mesin EDC yang sudah terlanjur tersebar.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Farida Peranginangin mengatakan meski mundurnya waktu implementasi selama 5 tahun namun implementasi harus dilakukan secara bertahap oleh bank.

Dia menjelaskan host and back end system paling lambat diimplementasikan 30 Juni 2017. Setelah itu pengadaan terminal automatic teller machine (ATM) atau mesin electronic data capture (EDC) mulai pada 1 Juli 2017.

“Host and back end systemnya harus disesuaikan agar ketika kartu sudah menggunakan teknologi chip ATM dan EDC bisa memaca,” kata Farida di Jakarta.

Farida menambahkan, penerbitan kartu ATM/Debit dihitung dengan pentahapan pada 1 Januari 2019 sebesar 30 persen, pada 1 Januari 2020 sudah 50 persen, 1 Januari mencapai 80 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas