Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Arif Budimanta: Utang Luar Negeri Indonesia Masih Normal

Menurutnya, saat ini tidak perlu dikhawatirkan dengan jumlah utang luar negeri Indonesia.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Arif Budimanta: Utang Luar Negeri Indonesia Masih Normal
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir (kiri) dan Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta (kanan) usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/1). Presiden Joko Widodo juga melantik Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Wakil Ketua Kom‎ite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta menilai utang luar negeri Indonesia masih dalam batas normal.

Menurutnya, saat ini tidak perlu dikhawatirkan dengan jumlah utang luar negeri Indonesia.

"‎Soal utang pemerintah, kita masih dalam batas yang normal. Utang Indonesia masih proporsional," kata Arif di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).

Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, pemerintah memiliki alasan untuk berhutang kepada luar negeri.

Dikatakannya, utang dilakukan untuk dipergunakan segala aktivitas produktif yang dapat dirasakan rakyat dalam waktu jangka panjang.

Arif mengatakan, pemerintah dalam melakukan utang lebih banyak untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

Karena saat ini masih terjadi disparitas harga antara di daerah dengan di pusat.

Berita Rekomendasi

"Kita menggenjot pembangunan infrastruktur dengan cepat seperti instruksi presiden. Kalau infrastruktur tidak dibangun dengan baik maka akan menimbulkan ketimpangan harga," ujarnya.

Arif pun beerharap sektor perbankan bisa mengambil peran untuk dapat mengurangi utang luar negeri Indonesia. ‎

"Kita harapkan mengenai pembiayaan bunga terkait hutang ada satu langkah efisiensi yang dilakukan oleh sektor perbankan secara keseluruhan agar suku bunga kita rendah. Nanti biaya produksi akan tumbuh, lalu sektor riil akan bergerak," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas