TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Perbankan masih wait and see terhadap penyaluran kreditnya di tahun ini. Sejumlah bankir memprediksi, awal tahun ini pertumbuhan kredit tidak akan begitu gencar.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyaluran kredit kuartal I belum akan maksimal karena perusahaan belum banyak ekspansi. Ia memperkirakan kredit mulai naik di kuartal III.

"Pertumbuhan kredit belum tinggi di kuartal I-2016," kata Budi, Senin (1/2). Asumsinya, kredit awal tahun masih dikisaran 10%.

Lain lagi dengan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ahmad Baiquni. Menurutnya, perseroan memiliki peluang untuk menyalurkan kredit di awal tahun karena pemerintah mulai mempercepat pencairan anggaran sehingga ada kebutuhan kredit dari tender-tender proyek pemerintah.

BNI menargetkan, kredit minimal tumbuh 4% setiap kuartal, dan tumbuh 16% sepanjang tahun 2016.

Pertumbuhan sebesar 16% tersebut sudah memperhitungkan kondisi ekonomi dunia seperti pengaruh perlambatan ekonomi China terhadap industri di dalam negeri, penerapan suku bunga acuan the Federal Reserve dan likuiditas perbankan.

Survei perbankan oleh Bank Indonesia (BI) mencatat, kuartal I-2016 ada peluang untuk kredit tumbuh yang didukung oleh penurunan suku bunga kredit modal kerja sebesar 1 bps dan kredit konsumsi sebesar 7 bps.

Reporter Nina Dwiantika/Kontan