PHK di PT Ford Motor Indonesia Tak Pakai Embel-embel Demo
FMI yang selama ini bergerak tanpa aset akan memberlakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) buat sekitar 35 karyawan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Baru-baru ini beredar pesan berantai lewat aplikasi chatting ponsel yang menyebutkan karyawan Ford Motor Indonesia (FMI) akan ambil bagian dalam unjuk rasa sekitar 20.000 buruh ke Istana Negara yang akan digelar pada Sabtu (6/2/2016). Namun, setelah dikonfirmasi, kabar itu tidak benar.
“Kalau karyawan Ford bukan anggota kita, jadi kemungkian tidak akan ikut,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mengonfirmasi via telepon, Kamis (4/2/2016).
Rumor yang beredar tentang FMI bisa jadi karena pernyataan resminya pada 25 Januari terkait keputusan stop beroperasi pada paruh kedua 2016. Peran FMI sebagai wakil Ford di Indonesia dan pengimpor mobil lantas mitra diler yang menjual ritel.
FMI yang selama ini bergerak tanpa aset akan memberlakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) buat sekitar 35 karyawan.
Keputusan penutupan operasi Ford di Indonesia dikaitkan dengan Panasonic dan Toshiba yang berencana menutup pabrik masing-masing di Cikarang, Jawa Barat, pada Maret mendatang. Sekitar 2.500 karyawan anggota KSPI yang bekerja di kedua perusahaan elektronik itu dikatakan kena PHK.
Keprihatinan atas begitu banyak anggota KSPI yang berhenti bekerja jadi salah satu alasan demonstrasi digelar. Said mengatakan ada dua tuntutan, yaitu negara harus bertindak agar tidak semakin banyak PHK dan mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan.
Reporter : Febri Ardani Saragih/Kompas.com