PT KAI: Waspadai Peredaran Tiket Kereta Api Curian
Tiket KA siap cetak yang dibobol pencuri itu memiliki nomor seri berurutan mulai dari XHQ 1485 hingga XHQ 1999.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan beredarnya tiket KA palsu pascahilangnya 515 lembar tiket siap cetak dari mesin cetak tiket mandiri di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.
"Hilangnya 515 tiket siap cetak dari mesin cetak tiket mandiri (CTM) di Stasiun Lempuyangan itu terjadi pada Senin (1/2) dini hari. Pelaku membobol mesin CTM itu dengan cara mencongkel penutup mesin yang dalam keadaan terkunci," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ia mengatakan bahwa tiket KA siap cetak yang dibobol pencuri itu memiliki nomor seri berurutan mulai dari XHQ 1485 hingga XHQ 1999.
Menurut dia, kasus pencurian ratusan lembar tiket siap cetak tersebut sudah ditangani kepolisian berikut rekaman kamera pengintai (CCTV) yang merekam kejadian tersebut.
Kendati kasus pencurian tersebut terjadi di wilayah PT KAI Daop 6 Yogyakarta, dia mengatakan bahwa PT KAI Daop 5 Purwokerto meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan beredarnya tiket palsu di wilayahnya.
"Kami tingkatkan kewaspadaan di pintu-pintu boarding untuk antisipasi tiket palsu dari pembobolan tiket tersebut. Selain nomor seri tiket yang sudah diidentifikasi, keberadaan tiket palsu akan terdeteksi oleh 'barcode reader' di meja boarding," katanya.
Menurut dia, ratusan lembar tiket siap cetak yang dicuri itu belum ada barcode-nya.
Ia mengatakan bahwa barcode akan tercetak secara otomatis pada waktu pencetakan tiket di CTM atau loket stasiun.
"Selain pemeriksaan melalui barcode reader saat boarding, petugas juga akan melakukan pemeriksaan tiket penumpang dalam KA. Kondektur juga akan mencocokkan tiket penumpang dengan manifes perjalanan KA, secara teknis tiket palsu tidak mungkin bisa lolos," katanya.
Dengan sistem "ticketing" PT KAI saat ini, kata dia, keberadaan semua penumpang dalam satu rangkaian kereta api pada suatu tanggal keberangkatan tercetak lengkap dalam manifes perjalanan KA, mulai dari nama penumpang, nomor tempat duduk, nomor kereta, serta stasiun asal dan tujuan penumpang.
Terkait hal itu, Surono mengimbau masyarakat untuk tidak menerima jika ada pihak-pihak yang menawarkan tiket murah di luar tempat penjualan resmi agar terhindar dari kerugian.
"Jika membeli tiket palsu dipastikan akan rugi sendiri, karena sistem pengamanan PT KAI berlapis," tegasnya.