TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyatakan seluruh outlet perseroan ke depan akan terfasilitasi layanan berbasis digital banking, guna menghadapi era persaingan bebas di lingkup Asia Tenggara.

"Kami tinggal melangkah sedikit dengan menjadikan teknologi untuk mempercepat layanan kepada nasabah yang berbasis digital banking," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Menurut Maryono, upaya mengoptimalkan layanan digital banking tersebut merupakan bagian dari transformasi di internal BTN.

"Teknologi informasi penting bagi BTN ketika persaingan di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata," ucapnya.

Saat ini Bank BTN sebagai pemegang pangsa pasar terbesar untuk segmen perumahan, untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), kata Maryono, pangsa pasar Bank BTN mencapai 30,6 persen.

Sementara itu, pangsa pasar KPR subsidi mencapai 98 persen dari total pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2011-2014.

"Sejak 1976 sampai 2015, total KPR yang disalurkan BTN hampir Rp170 triliun yang dimanfaatkan oleh empat juta masyarakat," tutur Maryono.

Layanan digital banking ini merupakan periode kedua bagi Bank BTN menjalankan proses transformasi, dimana layanan berbasis digital yang diusung perseroan seperti mobile banking, internet banking dan cash management.

"Pengembangan digital banking ini dimaksudkan juga untuk meningkatkan kecepatan layanan serta volume bisnis Bank BTN. Bertepatan dengan HUT BTN, kami me-launching pembukaan kantor layanan Bank BTN Digital Lounge, " papar Maryono.

Layanan transaksi perbankan secara elektronis ini meliputi oppening account, teller push form, notifikasi transaksi, prepaid card, Laku Pandai, EDC dan web recruitment.

"Di Bank BTN Digital Lounge tersedia ATM, CDM, e-KTP reader, Pin Pad, all in one PC, internet corner, digital banner interactive, pembukaan tabungan melalui web, permohonan KPR, pembukaan deposito dan giro hingga setor dan tarik tunai," ujarnya.

Direktur BTN Sis Apik Wijayanto menambahkan, investasi digital banking ini tidak memakan biaya investasi yang terlalu besar, karena mesin yang dimiliki BTN sudah digital dan ada beberapa yang disewa.

"‎Total akan kita kembangkan 70 digital Lounge, kalau semuanya investasi mesin sudah siap, kita kembangkan fiturnya, tinggal mungki membuat bangunannya, investasi enggak banyak di bawah Rp 100 miliar," tutur Sis Apik.